Sapi Angus Berbobot 1,2 Ton di Sragen Dipesan Presiden Prabowo Subianto untuk Berkurban
- tvOne - Mahfira Putri
Sragen, tvOnenews.com - Seekor sapi milik peternak di Jati Kembar Farm Toyogo, Kabupaten Sragen, dipesan khusus oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai hewan kurban pada Iduladha 2025.
Sapi jenis angus itu berbobot hampir 1,2 ton. Sapi tersebut sudah lolos tes kesehatan, vaksin, dan tes laboratorium oleh tim dokter hewan.
Pemilik Peternakan Jati Kembar Farm Toyogo, Suraji mengatakan pihaknya menyiapkan enam ekor sapi khusus untuk kurban presiden.
Di peternakannya yang berada di Dukuh Bangosan, RT 017, Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen itu ia memang menyiapkan sapi-sapi jumbo.
Sapi-sapi itu berbobot di atas 1 ton sampai 1,2 ton. Suraji mengatakan peternakan sapinya itu sudah menjadi langganan presiden sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan mantan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Wapres Gibran Rakabuming Raka juga sering pesan sapi untuk hewan kurban tersebut.
"Yang sudah dipesan oleh Bapak Presiden, H. Prabowo Subianto untuk hewan kurban 2025, jenis angus, dengan nama sapi si Gemplo," kata Suraji, Jumat (16/5/2025).
Suraji mengatakan sudah memelihara Si Gemplo selama lebih dari tiga tahun. Dia menyampaikan beberapa bulan lalu sudah ditimbang dengan bobot 1,104 ton dan sekarang bobotnya sudah mendekati 1,2 ton.
Ia mengatakan sapi tersebut sudah dipesan beberapa bulan lalu setelah melewati pengecekan kesehatan, vaksin, dan tes laboratorium dinyatakan lolos.
Sapi ini merupakan pesanan hewan kurban kali pertama untuk Presiden Prabowo Subianto. Dia berharap pada setiap tahunnya terus melanjutkan untuk menyiapkan hewan kurban bagi Presiden.
Terkait akan dikirim kemana sapi tersebut, Suraji mengatakan belum mendapatkan petunjuk. Menurutnya perintah akan disampaikan lewat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Kalau Pak Jokowi dulu biasanya diminta dikirim ke Istana di Yogyakarta tetapi untuk hewan kurban Pak Prabowo masih menunggu perintah berikutnya. Untuk harga kami menyesuaikan harga yang diberikan Pak Presiden. Nanti dikirim ke mana masih menunggu perintah," jelas Suraji.
Suraji sendiri sudah menekuni usaha peternakan sejak 1992 atau sudah selama 33 tahun lalu. Ia berkomitmen mengembangkan peternakannya dan menjaga sanitasi dan kesehatan ternak dengan ketat.
Load more