News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Datangi Mapolresta Pati, Warga Tuntut Polisi Tindak Penambang di Kawasan Pegunungan Kendeng

Geram polisi tidak menindak pelaku penambangan ilegal di Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, yang sudah berlangsung lama, warga Kecamatan Sukolilo menggelar demo di depan Mapolresta Pati.
Senin, 5 Mei 2025 - 17:07 WIB
Unjuk rasa warga di depan Mapolresta Pati tuntut penutupan penambangan di Pegunungan Kendeng, Senin (5/5/2025)
Sumber :

Pati, tvOnenews.com - Geram polisi tidak menindak pelaku penambangan ilegal di Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, yang sudah berlangsung lama, warga Kecamatan Sukolilo menggelar demo di depan Mapolresta Pati.

Warga menuntut polisi menindak para pelaku penambangan ilegal di kawasan Pegunungan Kendeng, sebelum alam mengalami kerusakan parah.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Dengan membawa sejumlah poster berisi tuntutannya, puluhan warga yang tergabung dalam Masyarakat Sukolilo Bangkit, menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolresta Pati, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025).

Warga geram karena polisi hingga saat ini terkesan lambat dalam menangani kasus penambangan ilegal di kawasan Pegunungan Kendeng yang sudah berlangsung lama. Apalagi ada dugaan penambangan ilegal di wilayah tersebut melibatkan beking oknum aparat.

Koordinator aksi, Slamet Riyanto mengungkapkan, aksi warga ini merupakan bentuk akumulasi kemarahan warga atas penambangan di kawasan Pegunungan Kendeng Sukolilo yang terkesan dibiarkan.

“Kami meminta kepolisian segera menutup semua tambang yang merugikan warga,” kata Slamet Riyanto.

Warga geram aparat kepolisian belum bertindak, padahal penambangan tersebut sudah berlangsung lama. Penambangan tersebut juga sudah memakan korban jiwa pekerja tewas tertimpa longsoran tambang.

“Sudah jelas tidak ada manfaatnya, selama ini kejahatan lingkungan atau kejahatan tambang yang berlangsung bertahun tahun dibiarkan. Tidak ada APH yang menutup atau menindak penambang tersebut yang merugikan masyarakat,” ujar dia.

Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Kayen yang mengikuti aksi demo di depan Mapolresta Pati, Jumadi, juga menyuarakan penutupan tambang di kawasan Pegunungan Kendeng.    

“Penambangan yang ada di Sukolilo Kayen kalau bisa ditutup. Karena itu merugikan lingkungan dan merugikan masyarakat,” ujar Jumadi.

Jumadi mengungkan, penambangan di kawasan Pegunungan Kendeng telah merusak alam yang menyebabakan banjir bandang di wilayah Sukolilo dan sekitarya jika turun hujan dengan intensitas tinggi.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

“Kami berharap para penambang itu ditindak, karena pada saat musim hujan, itu sering terjadi bencana banjir. Apalagi dilingkungan sekitar Sukolilo, saya di Kayen saja itu rumah saya sering kebanjiran, juga lahan pertanian saya,” lanjut dia.

Jumadi menambahkan, diduga ada oknum yang bermain dalam penambangan tersebut dan menjadi beking. Ia berharap Kapolresta Pati bisa menindak para pelaku penambangan di Pegunungan Kendeng Pati.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT