Purworejo - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi beserta menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Pasar Purworejo yang terletak di Jl. Kyai Brengkel No.28 Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (22/2/2022).
Muhammad Lutfi menambahkan, pihaknya akan mendorong modernisasi Pasar Purworejo baik dalam sistem maupun secara teknisnya. Hal itu harus dilakukan Pasar Purworejo yang menjadi sumber ekonomi masyarakat Purworejo dapat bersaing di dunia yang lebih modern.
"Pasar induk ini adalah titik pusat yang penting dan kalau bisa kita terus mengupgrade terus, karena dengan adanya sistem distribusi harus kita modern kan, makanya tadi pak Erick membawa direktur BRI," katanya.
Kedatangannya ke Purworejo juga didampingi oleh Direktur Pusat BRI yang siap bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam hal modernisasi pasar. Sampai saat ini BRI sudah menyiapkan 6000 pasar yang siap digitalisasi, salah satunya adalah pasar Purworejo.
"Bukan hanya Payment nya (pembayaran) tapi juga dalam informasi nya," katanya.
Bupati Purworejo, Agus Bastian, menyampaikan, Awalnya Pasar Purworejo bernama Pasar Pagi Suronegaran tersebut berada di lahan milik Kereta Api Indonesia (KAI). Setiap tahunnya pemerintah daerah harus menyewa ratusan juta bahkan hampir 1 M per tahunnya.
"Yang semula bernama Pasar Suronegaran, dengan lokasi menyewa buka menumpang di tanah milik KAI, tentunya setiap tahun harga sewanya selalu naik sedangkan pasar ini sifatnya sosial, yang tadinya sewanya cuma 125 juta, terakhir sewanya hampir 1 Milyar, dan itu tidak pernah bisa di nego pak Menteri Erick," katanya Bupati.
Usai seremonial, kedua menteri itu lantas berkeliling masuk pasar menyapa pedagang dan sempat berbincang dengan seorang pedagang minyak goreng di pasar.
Mengenai kelangkaan minyak goreng, khususnya di Kabupaten Purworejo, Lutfi memastikan mulai hari ini hingga seminggu ke depan, akan normal
Ia menyebutkan bahwa, tidak ada minyak goreng bersubsidi, yang ada harga minyak ditentukan Rp14.000 per liter.
Mahalnya harga minyak goreng karena harga crude palm oil (cpo) naik yang dulunya jalan antara 14.000-15.000 pertonnya sekarang diturunkan menjadi 9.300 per ton cpo, ini bahan bakunya yang menjadikan harga di luar negeri berbeda dengan harga di luar negeri.
Mengenai isu kartel, Lutfi menjelaskan bahwa, hal itu baru dugaan.
"isu kartelisasi masih diduga, masih diselidiki yang punya cpo sudah turun. kita sedang periksa di distribusi pertama, mereka bingung saat beli harga Rp17.000-Rp18.000, kalau dijual mereka takut rugi," jelas Lutfi.
Load more