“Ya ada (darah), namun kami masih mendalaminya dengan menunggu hasil autopsi dulu, kami tidak mau berandai-andai nanti dari hasil olah TKP, dan kemudian juga hasil autopsy nanti mungkin kita bisa lebih jelas ini peristiwanya bagaimana apakah disitu ada peristiwa pembunuhan atau tidak, atau ada peristiwa-peristiwa yang lain masih kita dalami,” pungkas Kapolres.
Dikabarkan sebelumnya, kedua pasutri yang diketahui berinisial S (69) dan R (56) tersebut ditemukan dalam kondisi tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa tengah pada Senin (23/12/24) kemarin.
Saat ditemukan kondisi rumah terkunci dari dalam dan warga sekitar terpaksa mendobrak jendela rumah tersebut agar bisa masuk kedalam rumah.
Ihda Masfiyah, anak korban yang ditemui di rumah duka menceritakan, saat pertama kali ditemukan jenasah S dan R lokasinya terpisah dan dalam keadaan sudah tergeletak tak bernyawa dengan kondisi pintu dan jendela rumah korban terkunci dari dalam. Jenazah S ditemukan di ruang tengah sedangkan R ditemukan di dalam kamar.
“Awalnya anak saya yang pertama ngantar lauk untuk makan Bapak tapi pintunya terkunci, lalu digantungkan di gagang pintu. Setelah sampai siang kok lauknya masih tergantung dan lampu teras masih menyala. Sementara Bapak sama Ibu dipanggil-panggil nggak ada yang jawab, terus saya bilang sudah suruh dobrak tukang saja biar bisa masuk,” jelas Ihda. (gml/buz)
Load more