Kudus, Jawa Tengah – Sebagai langkah kesiapan menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa tengah, Bupati Kudus bersama dengan Kapolres dan Dandim 0722/Kudus mengecek ketersediaan tempat tidur ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Rabu (16/2/2022).
Selain mengecek jumlah ketersediaan tempat tidur, mereka juga memastikan kesiapan rumah sakit. Baik dari sarana prasarana, logistik hingga sumber daya manusia.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi menyampaikan, sebelumnya pihaknya menyediakan 59 tempat tidur di ruang isolasi. Namun karena terjadi peningkatan jumlah pasien, akhirnya pihaknya membuka satu bangsal untuk dijadikan ruang isolasi.
”Dahlia II kami buka untuk dijadikan ruang isolasi. Jadi saat ini total ada 87 tempat tidur isolasi. Rinciannya 79 tempat tidur di ruang isolasi biasa dan 8 tempat tidur di ruang ICU isolasi,” katanya.
Saat ini ada 38 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit berplat merah ini. Dengan rincian 8 suspek dan 30 konfirmasi. Sementara tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi 43 persen. Meskipun demikian, Aziz membeberkan akan menambah tempat tidur isolasi hingga 120.
Pihaknya mengakui telah menyiapkan tiga sekenario untuk menghadapi lonjakan pasien Covid-19. Skenario pertama saat kondisi pasien sedikit, pihaknya menjaga agar jangan sampai BOR tinggi. Pada kondisi ini, RSUD menyiapkan 51 tempat tidur isolasi.
Ketika terjadi lonjakan pasien Covid-19, pihaknya menyiapkan skenario kedua. Menambah jumlah tempat tidur menjadi 120 dengan membuka ruang isolasi baru. Sementara skenario terakhir disiapkan ketika lonjakan pasien Covid-19 terus terjadi.
”Skenarionya seperti waktu lonjakan kasus pasca lebaran tahun lalu. Yakni menyisakan dua bangsal umum dan menerapkan team work leveling. Tapi kami berdoa agar tidak sampai dengan kondisi seperti itu. Mudah-mudahan segera turun dan selesai,” pungkasnya. (Galih Manunggal/Buz)
Load more