Rumahnya Didatangi Ganjar Pranowo, Warga Banjarnegara Ini Menangis Histeris
- Tim tvOne - Ronaldo Bramantyo
Banjarnegara, Jawa Tengah - Supono (43) dan istrinya Sukanti (35), langsung histeris saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memasuki rumahnya yang berukuran 6x9 meter persegi, Rabu (19/1/2022). Mereka menangis bahagia sebab Gubernur datang menawarkan renovasi pada rumahnya.
Supono dan istrinya, Sukanti (35), tinggal dalam gubug peninggalan mendiang orangtua yang terletak di Desa Gemuruh, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Supono yang sehari-hari bekerja serabutan, tak mampu untuk merenovasi rumahnya.
“Pak ganjar maturnuwun pak kaya ngimpi,” ucap Pono saat bertemu Ganjar.
Ganjar Pranowo langsung bereaksi dan membangunkan Supono yang berusaha memeluk kedua kakinya. Sambil meminta Supono untuk berhenti menangis, Ganjar mengajaknya duduk di ruang tamu seadanya.
“Kaya ngimpi pak ketemu bapak,” kata Supono menyeka air matanya.
“Pada aku ya kaya ngimpi, ketemu sampeyan. Kiye salake sapa (saya juga seperti mimpi ketemu anda, ini salah siapa),” ujar Ganjar menghibur Supono.
Supono bercerita, rumah yang ditinggalinya adalah rumah peninggalan menduang orangtua dari istrinya. Diperkirakan, rumah tersebut sudah berusia lebih dari setengah abad dan belum pernah diperbaiki.
“Kalau hujan bocor, tidurnya di tempat adik. Nggabung karena masih bujang,” katanya.
Supono merupakan Pengurus Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai Wakil Sekertaris Ranting. Supono tak menyangka, siang bolong itu bisa duduk berdampingan dengan seorang gubernur.
“Kamar kiye sih dinggo apa? Gudang? Sampeyan karo bojone ngode apa? (kamar ini dipakai untuk apa? Gudang? Kamu dan istri kerja apa?),” tanya Ganjar.
Supono bekerja serabutan. Sementara istrinya sesekali menjadi buruh cuci. Ganjar pun meminta Supono agar mencari pekerjaan tetap.
“Pak, dereng gadah jamban (belum punya kamar mandi),” seloroh Sukanti.
Ganjar yang semula akan pamit, langsung menatapi pada Kades Gemuruh. Tawa pun pecah. Kepada Kades, Ganjar memintanya untuk mendata rumah warga yang belum memiliki jamban.
“Yawis ngko sisan digawe jambane, gotong royong ya. Pak kades, didata wargane sing ora nduwe jamban, ben aja plunglap (Ya sudah nanti dibuat sekalian jambannya, gotong royong ya. Pak Kades didatanl warganya yang tidak punya jamban, biar tidak BAB Sembarangan),” tutur Ganjar.
Load more