"Arief Rohman unggul di semua segmen. Seandainya pemilu Bupati dan Wakil Bupati Blora dilakukan hari ini yang lain belum cukup untuk menyalip Arief Rohman," jelas Hanggoro.
Terdapat beberapa alasan tingginya elektabilitas Arief Rohman politisi PKB ini dibandingkan dengan kandidat calon bupati lain.
"Yaitu karena pengalamannya, Arief Rohman yang paling banyak disukai, masyarakat puas dengan kinerjanya, mayoritas masyarakat menginginkan Arief kembali memimpin Blora, Alasan berikutnya ialah Pemda Kabupaten Blora dianggap berhasil mengatasi persoalan masyarakat," jelasnya.
Hasil survei menunjukkan, Arief paling populer ketimbang kandidat calon bupati lain. Dia memperoleh 85,2 persen, Abu Nafi dengan 58 persen dan Tri Yuli Setyawati dengan 51,1 persen. Kemudian Aroef juga banyak disukai masyarakat dengan prosentase 88,6 persen. Sebanyak 71,2 persen mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Arief.
"Mayoritas publik menginginkan Arief Rohman kembali menjadi bupati. Yaitu 74,8 persen. Pemda Kabupaten Blora dianggap berhasil mengatasi persoalan masyarakat, yaitu 64,7 persen. Ini adalah persepsi ya, saat ini persepsi yang terbentuk di Blora, puas dengan kinerja pemda Kabupaten Blora," beber Hanggoro.
Survei ini juga menguji simulasi tiga pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati. Arief Rohman-Sri Setyorini unggul 64,3% melawan Tri Yuli Setyowati-Abu Nafi sebesar 7%, Prayogo Nugroho-Siswanto sebesar 5,2%, dan menyisakan swing voter 23,5%.
"Simulasi tiga pasang yang lainnya, Arief Rohman-Sri Setyorini sebesar 63,9% jika melawan M. Dasum-Abu Nafi sebesar 8,2%, Tri Yuli Setyowati-Siswanto sebesar 4,3%, dan yang belum menentukan pilihan 23,6%," terang Anggoro.
Load more