Kendal, Jawa Tengah - Beberapa tahun lalu, lutung Jawa sempat dikabarkan berkurang populasinya akibat perburuan liar dan pembabatan hutan.
Primata yang satu ini merupakan satwa endemik yang hidup di hutan Pulau Jawa. Di beberapa daerah disebut juga dengan siamang. Ciri khasnya berbulu hitam dengan garis putih di bagian muka. Tubuhnya agak panjang dan paling khas ia punya kantung di leher yang memungkinkannya bersuara keras hingga terdengar sampai ratusan meter.
Saat aktif, lutung selalu bergelantungan dari pohon ke pohon untuk mencari makan. Yang ia sukai adalah pucuk daun muda maupun buah-buahan hutan.
Seperti di hutan lereng Gunung Ungaran yang berada di wilayah Kabupaten Semarang dan Kendal, Jawa Tengah. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), kawanan lutung seringkali terlihat di dalam hutan, dan sesekali juga muncul di dekat pemukiman.
"Kita sudah lama ya melakukan pengamatan dan penelitian tentang satwa liar di Gunung Ungaran. Dan kita menemukan banyak satwa endemik yang dilindungi. Selain lutung Jawa, juga ada elang, trenggiling, kijang, hingga aneka jenis reptil dan serangga," jelas Dr. Margareta, peneliti dan pegiat lingkungan hidup dari Unnes.
Warga sekitar lereng Gunung Ungaran seperti di Desa Gonoharjo, Ngesrepbalong, Pasigitan, maupun Pakis Kendal sering melihat kemunculan lutung. Begitu juga warga desa di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Biasanya lutung menampakkan diri pada siang hari maupun sore di hutan pinggiran.
"Kebetulan kan saya sering patroli di kawasan hutan Curug Lawe. Kemunculan lutung sudah menjadi pemandangan biasa. Dan mereka tidak menyerang. Apalagi lutung suka berada di atas pohon. Sesekali memang turun di tanah dekat sungai, tapi jarang. Kecuali, musim kemarau itu mereka kadang muncul di dekat kebun warga untuk mencari makan," kata Mujahidin, relawan lingkungan hidup di Desa Kalisidi, Ungaran Barat.
Warga sekitar hutan sangat menyadari kalau keberadaan lutung itu pertanda baik. Artinya, bahwa kehidupan di dalam hutan itu masih bagus. Jika satwa sudah sampai masuk ke pemukiman itu berarti mereka kekurangan makanan.
"Kalau di sini jarang sekali satwa liar yang sampai mencari makan di pemukiman. Dan lutung tidak seperti kera yang suka menjarah. Itu artinya mata rantai makanan di hutan masih sangat terjaga," kata Mujahidin.
Jadi, jangan kaget dan jangan panik ya, kalau jalan-jalan ke air terjun Curug Lawe Ungaran atau ke hutan lindung Gonoharjo Kendal, tiba-tiba menjumpai lutung berlompatan di atas pohon. Tenang, karena mereka tidak menyerang. Dan anggap saja itu bonus perjalanan. (Teguh Joko Sutrisno/dan)
Load more