Di jalur tanjakan juga acapkali ada kendaraan terutama truk besar mogok, atau ada insiden.
Terkait hal itu, Faried menjelaskan, pengelola tol Semarang ABC telah melakukan langkah antipasi.
"Nah ini, ada tanjakan di KM 430 antara Jatingaleh, Jangli sampai dengan Tembalang, ini perlu ada percepatan penanganan kendaraan. Di Jangli sudah kita siapkan derek dan juga PJR, untuk segera melakukan penanganan di tanjakan Tembalang maupun di tanjakan Jatidiri atau Unika," jelasnya.
Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, baik saat arus mudik Lebaran maupun Nataru, di tanjakan antara Jatingaleh-Tembalang memang menjadi titik awal kemacetan yang bisa memanjang hingga berkilo-kilometer di ruas tol Semarang ABC.
Maka, kata Faried, dibutuhkan kerjasama antar stakehoder untuk melakukan rekayasa lalu lintas di ruas tol Semarabg ABC.
"Kuncinya adalah kerjasama dengan berbagai stakeholder ya, terkait rekayasa lalu lintas seperti kebijakan contra flow atau one way lokal. Juga kepatuhan daripada asosiasi truk untuk mematuhi SKB yang mana truk tidak boleh lewat pada rentang waktu tertentu pada masa arus mudik," jelasnya.
"Kita sudah sejauh mana kita siap, tapi ketika di jalur itu ada truk trailer dengan muatan besar dan melewati tanjakan Tembalang, tentunya akan terjadi perlambatan. Makanya ini butuh komitmen." lanjut Faried.
Faried menjelaskan, kondisi di Semarang ABC itu konturnya tanjakannya tinggi, lebih dari 4 persen, misalnya tanjakan di Km 430 antara Jangli sampai dengan Tembalang, ini perlu ada percepatan penanganan kendaraan.
"Di Jangli sudah kita siapkan derek dan juga PJR, untuk segera melakukan penanganan di tanjakan Tembalang maupun di tanjakan Jatidiri atau Unika." ungkapnya. (tjs/buz)
Load more