"Saya gali lagi yang benar dipakai itu cuma Rp 50 juta. Rp 200 juta lainnya mengaku sebagian untuk kontrak rumah, bayar pinjol, itu kan sangat jauh, disamping di publik menampilkan ibunya yang sakit gagal ginjal dan sebenanrnya itu sudah ditalangi BPJS," paparnya
Zulfikar menjelaskan para donatur jumlahnya lebih dari 100 orang dari berbagai daerah dan yang menghubungi dirinya punya berbagai keinginan yaitu ada yang minta kejelasan, minta uang kembali, bahkan minta dibawa ke ranah hukum. Nominal donasi beragam bahkan ada yang sampai Rp 15 juta sekali transfer.
"Mereka korban yang minta bantuan minta kejelasan, minta rekening korannya agar tahu uangnya dipakai kemana," jelasnya.
Sementara itu Lurah Karanganyar Gunung, Nurhayati Budi Wahyuningtias mengatakan mediasi sudah dilakukan di kantor kelurahan hingga pukul 12.00 WIB. Kemudian Singgih juga membuat surat pernyataan.
"Tadi sudah buat surat pernyataan juga," paparnya.
"Kita baru tahu berita ini pagi tadi. Kita juga heran pengobatan kan dicover BPJS, di Pemkot juga ada UHC kalau tidak ada BPJS," imbuhnya.
Kasi Pemerintahan, Ketentraman, dan Ketertiban Umum Kelurahan Karanganyar Gunung, Rully Aditya Bratha mengatakan dari pertemuan itu disepakati Singgih untuk mengembalikan sejumlah donasi yang diselewengkan atau tidak peruntukannya. Pihak KitaBisa juga meminta rekening koran rekening Singgih.
Load more