Kebumen, tvOnenews.com – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah sejak beberapa hari terakhir, mengikibatkan atap gedung SD Negeri 1 Pejagatan, Kecamatan Kutowinangun, ambrol, Selasa (28/11/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, peristiswa itu terjadi pada Selasa dini sekitar pukul 05:00 WIB. Saat itu hujan turun disertai angin kencang hingga mengakibatkan atap gedung bangunan sekolah tersebut ambrol.
Kepala sekolah SDN 1 Pejagatan Mariya Ulfah saat ditemui tvOnenews.com menjelaskan, ruang kelas yang ditempati siswa Kelas IV ini sudah dikosongkan sejak 1 minggu yang lalu, karena dinilai sudah lapuk dan berbahaya.
"Kami dari pihak sekolah bersama pihak kepolisian dan dari dinas pendidikan sudah kroscek dan semua kerusakan sudah di data. Kabarnya perbaikan atap sekolah akan diusulkan pada anggaran tahun 2024 ini," terang Mariya Ulfah saat ditemui wartawan, Selasa (28/11/2023).
Melihat kondisi bangunan atap sekolah yang memprihatinkan, mulai dari bagian rangka atap yang melengkung, dinding retak-retak, pihak sekolah akhirnya berinisiatif untuk mengkosongkan satu ruangan yang ditempati siswa Kelas IV.
Karena takut terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, kondisi atap sekolah yang nyaris ambruk ini pun langsung dilaporkan ke pihak dinas terkait.
"Sebetulnya hari ini genteng mau pada diturunkan, tapi tadi subuh malah runtuh atapnya akibat hujan deras dan angin kencang, beruntung malam hari robohnya, jadi tidak ada korban jiwa," lanjut Ulfah.
Lebih lanjut Ulfah mengatakan, untuk proses belajar mengajar siswa masih tetap berlangsung. Hanya saja, ada pembagian jadwal untuk belajar peserta didik, yakni jam pagi dan siang. Kelas IV menempati ruang Kelas I.
"Karena hanya satu ruangan kelas yang akan diperbaiki jadi siswa tetap masuk sekolah. Hanya saja jam belajarnya kita bagi, yaitu pagi untuk Kelas I dan siang Kelas IV. Jumlah siswa total ada 56 peserta didik," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Kebumen Edi Riyanto saat meninjau lokasi menyampaikan kerusakan atap gedung sekolah ini sudah diketahui oleh dinas terkait. Proses pengosongan kelas juga sudah dilakukan. Dan bahkan, hari ini harusnya ada kegiatan penurunan genteng.
"Sebetulnya sudah ada rencana mau diperbaiki, tapi alam berkendak lain, malah keburu ambrol. Dan beruntung kejadian dini hari jadi tidak menimbulkan korban jiwa. Nanti kami kaji ulang," terang Edi Riyanto.
Menurut Edi, bangunan atap gedung ini sebenarnya sudah masuk dalam perencanaan renovasi anggaran di tahun 2024. Namun mengingat saat ini sudah runtuh maka perbaikan akan segera dilakukan.
Adapun untuk total anggaran perbaikan khusus 1 lokal kelas diperkirakan mencapai Rp80 hingga Rp90 Juta. Untuk anggaran bersumber dari Dinas Pendidikan Kebumen.
"Untuk kewenangan ada di Disdik. Dan anggaran kami perkirakan khusus 1 lokal kelas ini mencapai 80 sampai 90 Juta rupiah," pungkasnya.
Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp50 Juta, dan aktifitas belajar siswa tetap berlangsung.(wkn/buz)
Load more