Boyolali, tvOnenews.com - Musim kemarau yang terjadi sepanjang tahun 2023 membawa berkah bagi perajin genteng di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Perajin dipermudah dalam proses pengeringan genteng yang masih mengandalkan paparan sinar matahari.
Salah satu perajin genteng, Marjo (58) asal Dusun Karangkepoh, Desa Banaran, Boyolali menjelaskan, musim kemarau mempercepat proses pengeringan genteng dua kali lipat dibandingkan saat musim penghujan.
"Kemarau ini lumayan cepat, dua hari kering. Kalau penghujan bisa lima sampai enam hari. Musim kemarau ini diuntungkan," ujar Marjo saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/10/2023).
Desa Karangkepoh merupakan salah satu sentra kerajinan genteng dan batu bata di Boyolali. Marjo adalah satu dari sekian perajin yang masih menekuni usaha turun temurun tersebut.
"Cuma berdua (sama istri). Produksi genteng semampunya. Pada saat kemarau ini rata-rata sekitar 300 - 400 biji per hari. Kalau musim penghujan 200 - 250 biji per hari," ujarnya.
Marjo menjelaskan, pada musim kemarau, proses produksi genteng dari awal hingga jadi dan siap jual membutuhkan waktu sekitar 20 hari. Untuk harga Rp 1.100 - Rp 1.150 per biji. Pangsa pasar di sekitar Boyolali.
"Bahan baku tanah liat dari wilayah Mojosongo Boyolali. Harga Rp 600.000 per rit. Sebulan ambil empat kali," imbuhnya.(ags/buz).
Load more