"Siswanya saya pindah. Kelas 6, 5 dan 4 saya pindahkan ke perpustakaan, ruang TK, dan TPQ punyanya desa, saya kerjasama dengan pihak desa sehingga kbm tidak terganggu kbm tetap lancar," terangnya.
Pihak sekolah berharap pemerintah segera merealisasikan bantuan pembangunan untuk empat ruangan sekolah agar kegiatan belajar mengajar kembali lancar.
Pasalnya, usia bangunan yang sudah tua dan konstruksi atap yang rapuh dapat membahayakan keselamatan siswa dan guru pengajar.
"Awalnya itu atapnya melengkung, terus saya perbaiki kelas 6, kelas 5. Kelas 4 itu tukangnya saya suruh naik nggak mau karena kayu blandarnya itu sudah habis," pungkasnya. (arm/buz)
Load more