Semarang, tvonenews.com - Kader PDI Perjuangan kota Semarang Suparjianto diduga dianiaya oleh Ketua Partai Gerindra Kota Semarang Joko Susanto. Mantan Wali Kota Semarang yang juga Ketua DPC PDIP Hendrar Prihadi mengangkat kasus ini ke permukaan.
"Alasan (pemukulan) nya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Pak Ketua Gerindra," kata Hendrar, dikutip Minggu (10/9/2023).
Hendrar menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam. Saat itu Suparjianto selesai memasang bendera partai di gapura kampung tempat tinggalnya di Jalan Cumi-cumi Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang.
Korban dan terduga pelaku penganiayaan tinggal di kampung yang sama di lokasi kejadian.
Usai memasang bendera partai, korban kemudian pulang ke rumah dan tiba-tiba didatangi oleh terduga pelaku dan memukul korban hingga menyebabkan luka memar di pipi bagian kanan.
"Malam hari Jumat jam 21.45 WIB ada kawan kami Pak Suparjianto warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, yang didatangi ketua DPC Gerindra. Kemudian tanpa babibu Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD Kota Semarang itu memukul kader kami," kata Hendi, sapaan akrabnya.
Hendi yang juga Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI meminta kader PDI Perjuangan untuk meredam emosi dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian.
Kini polisi sedang menindaklanjuti laporan kader PDIP Kota Semarang, Suparjianto. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Satake Bayu Setianto di Semarang, membenarkan laporan korban penganiayaan itu di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Tengah.
"Sudah diterbitkan laporan polisinya," katanya.
Ia mengatakan perkara tersebut masih dalam proses penyelidikan.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso membantah melakukan pemukulan terhadap Suparjianto gara-gara pemasangan bendera partai politik.
Joko menjelaskan bahwa pada Jumat (8/9) malam sekitar pukul 21.30 memang mendatangi rumah Suparjianto yang kebetulan salah satu kader PDI Perjuangan.
Kedatangannya tersebut untuk menanyakan mengenai pemasangan bendera di Gang Garuda yang merupakan tempat tinggal Joko, dan dijawab singkat oleh Suparjianto, "Saya hanya disuruh, Om".
Joko ingin mengklarifikasi mengapa pemasangan bendera partai berlambang banteng hanya dilakukan di RT 03 RW 04 Kelurahan Bandarharjo yang kebetulan merupakan tempat tinggalnya.
Namun, Joko menegaskan tidak ada pemukulan yang dilakukannya terhadap Suparjianto, apalagi kejadian tersebut dilihat beberapa warga dan terpantau kamera CCTV di RT 03 RW 04 Gang Garuda, Bandarharjo, Kota Semarang.
Setelah mendapatkan jawaban tersebut, Joko mengaku meninggalkan rumah Suparjianto.
(ant/ito)
Load more