ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kisah Pejuang Terakhir Pertempuran Lima Hari di Semarang yang Tutup Usia

Pria asal Pati ini adalah satu dari 375 pejuang melawan penjajah di Kota Semarang. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Giri Tunggal, Semarang.
Sabtu, 6 Mei 2023 - 16:38 WIB
Makam Hoeri Prasetiyo, pejuang terakhir Pertempuran Lima Hari di Semarang di Taman Makam Pahlawan Nasional Giri Tunggal.
Sumber :
  • Tim tvOne - Didiet Cordiaz

Semarang, tvOnenews.com - Pejuang terakhir Pertempuran Lima Hari di Semarang, Hoeri Prasetiyo meninggal di usianya yang ke 96 tahun. 

Pria asal Pati ini adalah satu dari 375 pejuang melawan penjajah dalam perjuangan di Kota Semarang. 

Almarhum menghembuskan nafas terakhir karena penurunan kesehatan di rumah keluarga yang berada di Solo pada Jumat (5/5/2023) sekira pukul 10.00 WIB. 

Jenazah pejuang ini kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Giri Tunggal yang berada di Kota Semarang, Sabtu (6/5/2023). 

Proses pemakaman jenazah dilakukan secara militer. Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Semarang juga ikut mengawal proses peristirahatan terakhir bagi pejuang melawan penjajah ini. 

“Almarhum meninggal setelah dimandikan. Sebelum meninggal, almarhum meminta seluruh keluarganya berkumpul, dan setelah permintaannya terpenuhi korban menghembuskan nafas terakhir,” ujar putra Hoeri, Suharyanto usai pemakaman. 

Dirinya mengakui memang tidak terlalu dekat dengan ayahnya. Sebab sejak kecil, dirinya sudah ditinggal ayahnya untuk pergi berjuang. 

Meski ada rasa canggung namun tetap ada perhatian di antara keduanya. 

Sosok almarhum merupakan pribadi yang tegas, sangat peduli kepada sesama dan cinta kepada keluarga. Almarhum juga kerap membagikan kisah perjuangannya kepada anak, menantu dan cucunya. 

“Kalau lagi kumpul-kumpul, beliau sering dan senang untuk bercerita saat jaman kemerdekaan dulu,” terangnya. 

 

Perjuangan Hoeri saat Pertempuran Lima Hari di Semarang

Hoeri Prasetiyo merupakan satuan dari Laskar Pertempuran Lima Hari di Kota Semarang. 

Hoeri adalah seorang pejuang dari Regu Jagal Jepang yang berani merampas pedang milik tentara Jepang yang saat itu hendak melakukan kekerasan bahkan membunuh masyarakat. 

Berjuang bersama komandannya, yakni Sayuto, Hoeri saat itu telah menjadi pejuang sejak umur 19 tahun. 

Pada tahun 1945, Hoeri muda nekat menjadi pejuang karena ingin melepaskan diri dari penjajahan. 

Selain itu, dirinya juga kesal karena kemerdekaan Indonesia dinilai tak pantas oleh tentara Jepang. 

Meski komandannya yang menghabisi tentara Jepang, namun keberanian Hoeri untuk merampas pedang atau senjata tentara Jepang sangatlah heroik. Bahkan, komandan dan anak buah ini sangat dikenal keberaniannya hingga menjadi target penjajah. 

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT