Nurul mengaku khawatir saat melakukan Coklit dengan mendatangi rumah-rumah warga yang kebanjiran. Pasalnya, resiko kecelakaan saat coklit di tengah banjir lebih besar daripada kondisi normal. Mulai dari diserang ular hingga terseret banjir.
“Khawatir pasti ada, takut keseret banjir karena disejumlah titik genangan arus banjirnya cukup deras. Saya juga takut kalau ada ular. Karena sudah menjadi tugas dan kewajiban, saya laksanakan dengan sepenuh hati,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang Perangkat Desa Doropayung, Saleh, mengungkapkan hampir semua rumah di desanya kebanjiran.
“Di Desa kami Doropayung ada 9 TPS. Yang terkena banjir ada 8 TPS karena di tps 2 alhamdulilah aman. Tapi yang TPS 1, 3 sampai 9 di atas air,” jelas Saleh.
“Kalau pemilih ada sekitar dua ribu delapan belasan orang, yang kena banjir sekitar 1768 pemilih,” pungkasnya. (Arm/Buz)
Load more