Cerita Trauma Korban Gempa Cianjur, Sang Kakek Memilih Wudhu di Air Keruh, Berpesan Begini
- Sumber; Tim tvOne/ Langgeng Puji
BNPB mengatakan,ada kemungkinan jumlah korban akibat gempa Cianjur akan bertambah.
Pasalnya, pihak BNPB belum dapat memberikan kepastian apakah 271 korban sudah termasuk dengan yang sudah dimakamkan oleh keluarga atau tidak.
"Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga keluarga ini sudah masuk ke 271 atau belum karena bisa saja missnya begitu Jenazahnya sudah ada kemudian dimakamkan tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit. Jadi 271 ini yang sudah terkonfirmasi Puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Cianjur," katanya.
Sementara untuk korban hilang, hingga Rabu (23/11/2022) sore, BNPB menyatakan masih ada 40 orang yang dinyatakan hilang.
"39 di Cugenang, 1 orang di warung Kondang," kata Suharyanto.
BMKG Ungkap Pemicu yang membuat dampak Gempa Bumi Cianjur terasa luar biasa
Informasi terakhir pada pukul 17.00 WIB kemarin, sudah ada sebanyak 45 gempa susulan dengan magnitudo tertinggi adalah 2,4 Magnitudo dan yang terendah adalah 1,7 Magnitudo.
Reporter tvOne berkesempatan langsung untuk mewawancarai Bayu selaku Sub Koordinator Bidang Info Gempa Bumi BMKG. Hal yang ditanyakan terlebih dahulu adalah terkait bagaimana kondisi sehingga menyebabkan terjadinya gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
"Dari BMKG sendiri, hasil sementara masih menduga bahwa gempa bumi ini akibat dari pergeseran sesar Cimandiri. Namun, seperti kita ketahui bahwa di wilayah tersebut. Di wilayah epicenter itu ternyata sangat kompleks, ada beberapa sesar lokal lainnya yang bisa jadi juga memicu gempa tersebut, jadi dari wilayah tersebut main fault-nya atau jalur sesar utama adalah sesar Cimandiri." ujarnya dikutip dari tayangan Breaking News tvOne, pada Senin (21/11/2022).
Namun, Menurutnya, bisa jadi ada sesar lokal lain seperti dari Padalarang, kemudian Cirata dan Sesar lokal lainnya yang belum teridentifikasi.
Lebih lanjut, Reporter tvOnenews menanyakan soal dugaan apa yang terjadi pada Sesar Cimandiri dan Sesar Padalarang sehingga menyebabkan gempa yang dampaknya menghancurkan rumah-rumah warga dan ratusan korban tewas.
"Jadi pemicunya ini yakni Sesar dengan mekanismenya adalah geser, jadi gempa bumi itu ada tiga mekanisme, ada yang naik, kemudian yang turun dan ada yang geser. Dan yang sekarang ini, gempa bumi yang ada di krastel atau kerak bumi itu mekanismenya adalah geser." terangnya di Gedung BMKG, Jakarta pada Senin (21/11/2022).
Load more