Jakarta - Bencana alam gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Yang berkekuatan 5,6 Magnitudo mengakibatkan ratusan korban dan bangunan warga yang roboh. Adapun terbaru, ini titik Basarnas terjunkan personil penanganan dampak Gempa Bumi di Cianjur, Rabu (23/11/2022).
Saat ini personil Polri, BNPB dan warga saling bahu membahu untuk mengevakuasi korban terjadinya gempa bumi Cianjur, karena dampak kerusakan yang luar biasa, ada banyak bangunan yang roboh.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya Henri Alfiandi menerangkan soal beberapa hal tentang penanganan dampak dan korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Dimana saat gempa terjadi, Kepala Basarnas dan timnya sedang Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI.
"Saya mulai dengan kronologis bahwa terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 pada tanggal 21 November pukul 13.21. ini juga bertepatan dengan kita kemarin melakukan dengar pendapat dengan DPR komisi V di DPR RI dan kita segera keluar dan mengakhiri rapat dengar pendapat," ujarnya
"Dan dilanjutkan kita berkoordinasi dengan para staf saya sendiri yang memimpin untuk segera melakukan tindakan respon terhadap terjadinya gempa hingga pukul 13.50 gempa susulan masih terjadi namun tidak dirasakan sampai dengan Jakarta," ucapnya dalam Konferensi Pers yang digelar Basarnas, pada Selasa (22/11/2022).
Pihak Basarnas memiliki hambatan dan mengirim secepat mungkin personil ke titik lokasi gempa.
"Tetapi di daerah tersebut masih terasa dan daerah yang terdampak adalah daerah terdekat sekitarnya Garut, Sukabumi dengan skala intensitas sampai 4 dan 5 Basarnas. Sampai saat ini ada 103 personel dari berbagai kantor pencarian dan pertolongan Bandung, sebanyak kurang lebih 272 Basarnas kantor pusat 13 personel Semarang, kita kirimkan 20 orang, Cilacap 15 bsg pasukan khusus Basarnas 10 orang dan kantor pusat sendiri 9 orang, ada 3 truk yang kita kirimkan, tiga Rescue truck dan 3 kompartemen 2 motor trail" ungkapnya
"Dan ini berangkat hanya dari Jakarta kita belum menghitung sampai personel dari Bandung Semarang dan kantor-kantor besar yang ada kemudian kelengkapan yang kita pakai adalah peralatan yang alat medis alat komunikasi," sambungnya.
Proses Evakuasi Gempa Cianjur di Jalan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. (tim tvOnenews/Muhammad Bagas)
Lebih lanjut, Kepala Basarnas menuturkan bahwa pendukung lainnya percepatan ini untuk memberikan pertolongan tugas Basarnas adalah utamanya mencari orang-orang yang terdampak terutama yang mungkin di dalam reruntuhan dan segera menyelamatkan orang-orang ini.
"Tugas utama dulu baru dilanjutkan dengan tugas berikutnya yaitu memberikan pertolongan medis dan lain sebagainya dan mengerahkan seluruh potensi besar yang ada di daerah terdampak sehingga lebih efektif,"
"Mengingat sebaran tempat lokasi kejadian di Cianjur ini sangat luas sehingga tidak bisa hanya satu titik berikut titik satu daerah," paparnya dalam konferensi pers Basarnas terkait Gempa Cianjur, pada Sekasa (22/11/2022).
Terakhir, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi mengungkapkan bahwa dirinya dan tim segera memetakan daerah dimana dampak yang dirasakan itu, sampai yang benar-benar membutuhkan.
"Semua ini dikontrol dari Basarnas command Center dan memberikan perintah tegas kepada petugas-petugas yang kirimkan," pungkasnya."
Update Korban dan Pernyataan Kepala BNPB soal Korban Gempa Bumi Cianjur
Proses Evakuasi Gempa Cianjur di Jalan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. (tim tvOnenews/Muhammad Bagas)
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mengatakan masih ada 151 orang dari korban gempa Cianjur yang dinyatakan hilang.
“Tadi saya sebutkan masih ada 151 yang hilang apakah itu hanya datanya segitu atau nanti bertambah nanti akan disampaikan kemudian,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan persnya, Selasa (22/11/2022).
Suharyanto menambahkan bahwa tanggap darurat akan berakhir ketika semua korban sudah diidentifikasi.
“Syukur-syukur semuanya sudah ditemukan. Apabila nanti memang tidak ditemukan tapi ternyata sudah meninggal dunia itu pun sudah teridentifikasi memang hilang dan tidak ditemukan lagi,” tambah Suharyanto.
Suharyanto memastikan semua pihaknya berusaha semaksimal mungkin dalam mencari korban yang masih hilang.
“Semua korban ini diharapkan bisa ditemukan baik dalam kondisi selamat maupun kondisi meninggal dunia,” katanya.
Suharyanto mengatakan posko darurat setiap hari akan memulai kegiatan pada pukul 07.00 WIB.
“Kita masih tanggap darurat sehingga fokus kegiatan melaksanakan pencarian dan evakuasi korban itu prioritas,” katanya.
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin siang (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB dan mengakibatkan 268 orang meninggal dunia.
“Korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268, sudah 122 korban yang telah berhasil teridentifikasi,” ujar Suharyanto.
Sementara untuk korban luka Suharyanto mengatakan sudah mencapai 1.083 orang. “Luka-luka yang kami peroleh sampai sore ini sebanyak 1.083 orang, warga yang mengungsi ada 58.362 orang,” katanya.
“Kemudian kerugian materil. Kerugian materil rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 6.570 unit kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit rumah yang rusak ringan ada 12.641 unit. Sisanya semuanya masih terus kita laksanakan pendataan,” kata Suharyanto. (ind/aag)
Load more