Ciamis, Jawa Barat - Hari ini genap satu tahun tragedi susur sungai terjadi. 11 siswa Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru Cijantung, meregang nyawa di sungai Cileueur, Ciamis, Jawa Barat.
Raut kesedihan tampak terlihat dari wajah beberapa keluarga korban yang mendatangi sungai Cileueur lokasi anak-anak mereka meninggal dunia. Seluruh keluarga membawa rangkaian bunga dan berkumpul di bibir sungai.
"Kedatangan kami ke sini untuk memperingati satu tahun tragedi susur sungai yang telah merenggut nyawa anak kami, doa terbaik kami panjatkan kepada Allah agar anak-anak kami tenang di alam kubur," ucap Dede Rohendi, ayah salah satu korban tragedi susur sungai kepada tim tvOnenews di lokasi, Sabtu (15/10/2022).
Tetapi peringatan satu tahun ini, diwarnai pula oleh kekecewaan lantaran hingga kini pihak keluarga korban belum menerima kepastian hukum terhadap kasus tersebut. Meski sudah ada tersangka, namun kasus tersebut belum juga disidangkan di pengadilan negeri setempat. Keluarga korban berharap pihak terkait bisa segera menuntaskan kasus tragedi susur sungai secepatnya.
Kami ikhlas atas kepergian anak kami, tapi kami tidak mengerti kenapa belum juga disidangkan sementara sudah ada tersangkanya, kami berharap kasus ini segera tuntas dengan kepastian hukum yang jelas," tambah Dede Rohendi.
Polres Ciamis menetapkan satu orang tersangka dalam tragedi susur sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Rofiah, guru sekaligus pembina kegiatan ekstrakurikuler Kepanduan Pramuka dinyatakan lalai dalam kegiatan membersihkan sampah di bantaran sungai Cileueur.
Dalam kejadian nahas itu, 25 siswa tenggelam saat menyebrangi sungai dan 11 siswa diantaranya meninggal dunia. (atw/put)
Load more