Menurutnya, hal itu merupakan bantahan yang “culun”. Perbandingan tersebut berdasarkan tingkat kemiskinan dan indeks pembangunan manusia.
Dia berpendapat tingkat kemiskinan tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan pemerintah di tingkat kota maupun kabupaten.
Hal ini mengingat program pengentasan kemiskinan tidak hanya dari pemerintah daerah, tapi juga pemerintah provinsi dan pusat.
Belum lagi tingkat migrasi yang tinggi dan banyaknya warga Depok yang bekerja di Jakarta maupun kota sekitar yang membuat pertumbuhan Kota Depok meningkat.
"Masih ada orang-orang kelas menengah yang pindah ke Depok dan itu pasti di atas garis kemiskinan. Itu yang membuat angka kemiskinan menurun persentasenya, tapi belum tentu orangnya," pungkasnya. (mka/nsi)
Load more