Sukabumi, Jawa Barat - Pimpinan dan anggota Khilafatul Muslimin, di Pondok Pesantren (Ponpes) Ukhuwah Islamiyah, tepatnya di Kampung Cihuni, Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, mendeklarasikan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis (21/7/2022).
Deklarasi kebangsaan setia terhadap NKRI itu, dipimpin langsung oleh Pimpinan Khilafatul Muslimin, Ustadz Teja Mukti dan anggotanya.
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah Nawirputra mengapresiasi dan berterima kasih karena Khilafatul Muslimin telah melaksanakan deklarasi kebangsaan setia terhadap NKRI.
"Alhamdulillah, deklarasi kebangsaan ini didukung oleh pemerintah daerah dan kementerian agama. Bahwa, warga Khilafatul Muslimin telah menyatakan setia kepada Pancasila dan akan mengubah kegiatan pendidikan yang berujung kebangsaan Indonesia serta Pancasila," ucap Dedy kepada wartawan, Kamis.
Tidak hanya itu, Dedy menegaskan ke depan pihaknya akan tetap memantau, apakah kegiatan kebangsaan ini dilaksanakan atau tidak.
"Kami akan tetap memantau, harus tetap mendukung ideologi Pancasila di Indonesia ini," tegasnya.
Di sisi lain, Dedy juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing atau terpovokasi apabila ada berita-berita yang belum jelas kebenarannya.
"Jangan terpancing apabila ada provokasi atau berita-berita yang belum jelas kebenarannya, maka dapat dikonfirmasi kepada kami dulu, ke Kementerian Agama, dan Pemda. Jangan sampai ada kekerasan juga terhadap kelompok Khilafatul Muslimin," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, Hasen Chandra menambahkan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas keberadaan Khilafatul Muslimin yang tidak mengakui ideologi pancasila. Namun, tetap akan terus melakukan pembinaan.
"Intinya seperti yang disampaikan Pak Kapolres Sukabumi, mencari ridho Allah di Negara Pancasil," ucapnya.
Ia menilai Pancasila itu final, sehingga komitmen kebangsaan adalah nomor satu. Artinya harus mengikuti Pancasila, anti kekerasan, harus punya toleransi, dan akomodasi terhadap berbagai kepentingan di daerah.
"Jadi kalau keluar dari itu artinya kita tidak bertanggung jawab terhadap keberadaan mereka (Khilafatul Muslimin)," tegasnya.
Selain itu, masih kata Hasen, pihaknya akan langsung membina, jika Khilafatul Muslimin ini sudah menyatakan akan setia kepada Pancasila.
"Kalau ajaran sebelumnya tidak terpantau ajarannya, kita tidak begitu mengetahui. Yang jelas komitmen kebangsaan dulu yang kita utamakan agar dia (Khilafatul Muslimin) cinta NKRI, setia dulu kepada Pancasila baru kita bina," tandasnya. (raa/act)
Load more