Tasikmalaya, Jawa Barat - Sebanyak kurang lebih 1.275 tenaga kesehatan (nakes) honorer se-Kabupaten Tasikmalaya, berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Tasikmalaya, Kamis (14/07/2022) pagi. Mereka turun ke jalan untuk menuntut kesejahteraan nasibnya untuk bisa masuk formasi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K). Upaya tersebut dilakukan karena para nakes honorer tersebut khawatir dengan rencana penghapusan pegawai honorer oleh Pemerintah pusat di tahun 2023 mendatang.
Koordinator Aksi, Asep Anwar mengatakan, para nakes itu butuh kejelasan nasibnya. Terlebih, ada beberapa nakes honorer yang telah mengabdi selama puluhan tahun.
"Kami menuntut Pemerintah Daerah untuk mengakomodir 1275 untuk diangkat menjadi P3K dengan dasar hukum PP49 tahun 2018 tentang manajemen P3K," kata Asep Anwar, di lokasi unjuk rasa, Kamis (14/07/2022) siang.
Selain itu, kata Asep, berdasarkan informasi yang didapatnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Tasikmalaya hanya menampung sekitar 47 orang, untuk kuota nakes honorer yang masuk formasi P3K.
"Ini kuota untuk nakes itu informasi terakhir ada 47 nakes, itu terdiri dari 21 kategori dua dan sisanya untuk umum. Jadi kami yang 1275 orang ini tidak terakomodir oleh Pemerintah Daerah," sambungnya.
Menurut Asep, kebijakan yang dirancang pemerintah itu dinilai tak sebanding dengan perjuangan para nakes yang selama tiga tahun kebelakang menjadi garda terdepan untuk berjuang melawan pandemi covid-19.
"Padahal selama tiga tahun ke belakang kita sudah mati-matian menjadi garda terdepan menjaga stabilitas pelayanan kesehatan demi menjaga ancaman ketahanan negara dari covid-19, tapi Pemerintah Daerah tidak ada apresiasi untuk kami. Bahkan, P3K untuk kami pun dikikis untuk profesi lain, padahal ketika covid-19 itu datang kita dituntut melawan covid-19," pungkas Asep.
(dai/ fis)
Load more