PTDI Modernisasi dan Peremajaan Sembilan C-130 Hercules TNI AU
- Antara
tvOnenews.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memulai proyek memodernisasi sembilan unit pesawat C-130 Hercules milik TNI AU dengan ditandai kedatangan unit pertama di hanggar Aircraft Services (ACS) PTDI, Bandung, Rabu.
Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI Moh Arif Faisal menjelaskan proyek modernisasi sembilan unit pesawat C-130 Hercules tersebut mencakup pengerjaan Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP).
"Pekerjaan yang seluruhnya akan dikerjakan oleh PTDI," kata Arif di lokasi.
Arif menjelaskan program yang memungkinkan pesawat berusia sekitar 40 tahun bertambah masa pakainya itu merupakan tindak lanjut dari kontrak pekerjaan modernisasi sembilan unit pesawat C-130 yang disepakati oleh PTDI dan Badan Logistik Pertahanan (Baloghan) Kementerian Pertahanan RI pada 1 April 2022 dan efektif kontraknya pada 1 Februari 2024.
Dalam persiapannya, lanjut Arif, pada Oktober 2024, PTDI telah menjalin kerja sama strategis dengan Komando Pemeliharaan Materiel (Kohartamat) Angkatan Udara untuk pendayagunaan SDM PTDI dan juga TNI AU, pemanfaatan special tools dan ground support equipment, serta penggunaan fasilitas bonding & composite PTDI.
"Hal tersebut merupakan salah satu upaya PTDI dalam menyiapkan fasilitas teknis, peralatan khusus, serta qualified personnel yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran proses modernisasi sembilan unit C-130 ini dan ke depan," ujar Arif Faisal.
Menurut dia, dengan kemampuan dan fasilitas yang telah disiapkan dan sepenuhnya berbasis di Indonesia, program tersebut sekaligus memperkuat kemandirian nasional dalam pemeliharaan dan modernisasi pesawat angkut berat strategis TNI AU, yang berperan penting dalam misi logistik, operasi kemanusiaan, dan pertahanan negara.
Pelaksanaan modernisasi C-130 di dalam negeri menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada fasilitas luar negeri, serta mempercepat siklus pemeliharaan pesawat-pesawat TNI AU.
"Bagi PTDI, program ini merupakan investasi jangka panjang dalam pengembangan kompetensi teknis, peningkatan kemampuan produksi komponen, serta penguatan ekosistem industri pertahanan dirgantara nasional," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Madya Pus Alpalhan Baloghan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI Kol Fitra A Yani mengatakan proyek modernisasi sembilan C-130 yang kedatangan unit pertamanya pada Rabu ini, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memberdayakan industri pertahanan dalam negeri.
Fitra mengatakan kebijakan pemerintah tersebut, juga sejalan dengan penguatan sistem pertahanan, yang salah satunya pembelian alutsista dengan di antaranya juga adalah pesawat angkut berat.
"Dan besar harapan bagi Kementerian Pertahanan bahwa itu semua harus bisa dilaksanakan pemeliharaannya atau dukungannya oleh industri pertahanan kita dalam hal ini salah satunya PTDI. Karena untuk kekuatan TNI AU sendiri tidak mungkin untuk melaksanakan sendiri. Jadi ini merupakan awal yang baik," kata Fitra yang mengharapkan kontrak yang terjalin bisa berjalan baik sampai akhir.
Pengerjaan modernisasi sembilan pesawat C-130 tersebut, memiliki nilai kontrak sekitar Rp150 miliar, dan pengerjaan CWBR dan AUP, akan menambah durasi jam terbang pesawat itu sekitar 25 ribu jam.(chm)
Load more