Teras Cihampelas Sempat Jadi Primadona, Kini Tak Terawat dan Sepi
- tvOnenews.com - Cepi Kurnia
Bandung, tvOnenews.com - Teras Cihampelas sempat menjadi primadona baru wisata urban khususnya bagi wisatawan yang berlibur di Kota Bandung.
Dibangun di era kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Wali Kota, skywalk yang berada di kawasan Cihampelas Walk, Kota Bandung, Jawa Barat, pernah menjadi kebanggaan warga sekaligus magnet bagi wisatawan.
Panjangnya yang membentang di atas ruas jalan Cihampelas, menjadikannya ikon tersendiri yang unik.
Namun kini, Teras Cihampelas tak lagi secantik saat baru diresmikan. Wajahnya memudar, tertutup jejak vandalisme dan lantai keramik yang pecah.
Di beberapa titik, tembok penuh coretan. Kebersihan pun tak lagi terjaga seperti dulu. Tak heran, pengunjung pun semakin enggan datang.
Meski begitu, masih ada segelintir pedagang yang bertahan mengais rezeki di atas skywalk tersebut.
Salah satunya adalah Destiana (48), pedagang yang tetap membuka lapak di tengah kondisi yang semakin sepi.
“Sebelum COVID-19, jualan di atas itu ramai. Tapi setelah pandemi, sepi sampai sekarang. Pendapatan juga turun jauh. Sebelum pandemi bisa sampai Rp1 juta per hari, sekarang paling hanya Rp150-Rp200 ribu per hari,”katanya, Jumat (04/04/2025).
Pascapandemi, ia mengaku usahanya belum pernah pulih seperti sebelumnya. Minimnya pengunjung membuat banyak pedagang memilih turun ke jalan di bawah skywalk karena lalu lintas pejalan kaki di sana jauh lebih padat.
Destiana menyayangkan belum adanya realisasi dari janji pemerintah untuk menata ulang kawasan Teras Cihampelas. Menurutnya, Wali Kota Bandung yang baru pernah datang sebelum Ramadan, menjanjikan penataan ulang dan pemindahan pedagang dari bawah ke atas.
“Wali Kota yang baru sudah pernah datang ke sini sebelum puasa, katanya semua pedagang di bawah akan dipindahkan ke atas. Tapi sampai sekarang belum ada penataan lebih lanjut,” tambahnya.
Destiana justru menilai berjualan di atas sebenarnya lebih nyaman karena tidak bersinggungan langsung dengan kendaraan. Namun sayangnya, beberapa fasilitas seperti atap kios juga tak luput dari masalah. Kebocoran saat hujan membuat pembeli enggan berlama-lama.
“Atapnya bocor, jadi tamu juga malas naik ke atas kalau hujan. Padahal di sini sudah disediakan tempat berteduh, tapi kalau bocor ya percuma,” keluhnya.
Load more