Banjar, tvOnenews.com - Kemarau panjang membuat 9 desa yang tersebar di 3 kecamatan di Kota Banjar, Jawa Barat, kini mengalami krisis air bersih. Sumur dan sumber mata air warga sudah lama mengering sehingga warga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK). Sementara untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak, warga terpaksa membeli air kemasan.
Kasi Darurat dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Yudi Andiana, menyebut musim kemarau membuat 9 ribu jiwa kesulitan mendapatkan air bersih. Warga enggan menggunakan air sungai untuk MCK lantaran kondisi yang mengandung zat besi yang tinggi.
Ratusan warga di dusun Girimulya, Desa Binangun sudah 4 bulan ini hanya mengandalkan pasokan air bersih dari BPBD Kota Banjar.
Yudi mengatakan, hasil pemantauan dan penelitian BPBD, warga di Desa Binangun itu tidak bisa membuat sumur bor karena kondisi tanah dan air yang mengandung zat besi. Selain itu, PDAM Tirta Anom Banja belum bisa menjangkau ke pemukiman warga.
"Solusinya warga di sini harus memasang saluran PDAM dan kami sudah mengirim surat pemberitahuan kepada PDAM untuk pemasangan," tandas Yudi.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga BPBD Kota Banjar dibantu relawan dari relawan, Kamis (28/09/2023) pagi mendistribusikan air bersih sebanyak 18 ribu liter kepada warga di Dusun Sukahurip, Desa Sukamukti dan Dusun Bojong, Kelurahan Situbatu.
Load more