Depok, tvOnenews.com - Mahasiswa UI Muhammad Naufal Zindan (MNZ) 19 tahun ditemukan meregang nyawa dengan cara mengenaskan oleh kakak tingkatnya, Altafasalya Ardnika Basya (AAB) 23 tahun di indekos Apik Jire, Kukusan Depok, beberapa hari lalu.
Dalam rekaman kamera pengawas tampak korban dan pelaku tiba dengan berboncengan sepeda motor. Korban kemudian membukakan pintu gerbang indekos, lalu keduanya pun masuk.
Tampak korban mengenakan kaos dan celana panjang berwarna hitam. Korban juga membawa jaket almamater kuning khas UI di bahu kanannya.
Selanjutnya keduanya masuk ke dalam, namun tak lama pelaku keluar saat korban hendak menutup gerbang. Tanpa rasa curiga, korban pun menunggu pelaku di dalam gerbang. Padahal, saat itulah pelaku mengambil pisau lipat yang tertinggal di jok motor dan meletakkannya di saku celana.
"Pelaku sempat kembali ke motornya untuk mengambil pisau, lalu diletakkan di saku celana," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, Senin (7/8/2023).
Pelaku pun kembali masuk dan menunggu korban menutup gerbang. Keduanya kemudian masuk ke dalam kamar kos korban dan hilang dari pantauan kamera pengawas.
Sementara menurut Fadil teman kos korban, MNZ sering mengajak teman untuk bermain ke kosnya. Bahkan suara candaannya kerap terdengar oleh tetangga kos.
Kejanggalan terjadi sejak beberapa hari lalu lantaran kamar nomor 102 Kos Apik Zire itu tak terdengar lagi suara candaan. Kejanggalan tersebut diungkap oleh Fadil.
"Awal-awal memang suka berisik di sini berdua, emang dua hari kemarin tidak ada suara gitu, biasanya ada yang ketawa-ketawa," ujar Fadil mengutip dari Viva, Minggu (6/8/2023). Diketahui, MNZ adalah mahasiswa Jurusan Sastra Rusia di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI.
MNZ lebih dulu tinggal di kosan tersebut dibandingkan Fadil.
“Duluan dia. Kalau saya baru sebulan,” ungkapnya.
Sebulan bertetangga kos dengan MNZ, Fadil mengaku belum pernah bertegur sapa dengan MNZ. Ia mengaku tak mendengar hal aneh dari kamar MNZ.
“Iya sebelahan. Tapi engga dengar apa-apa. Biasanya kan ada ketawa-ketawa,” ucapnya.
Fadil mengungkap bahwa MNZ baru seminggu pulang ke kosan setelah sebelumnya pulang kampung.
“Kemarin tuh belum seminggu di sini kan dia baru pulang kampung tuh,” bebernya.
Ditanya mengenai kronologi peristiwa, Fadil mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Ia mengatakan baru mengetahu kejadian tersebut setelah pulang kerja.
"Kalau kronologi kurang tau ya, cuma kan baru datang ya, korban sempat pulang kampung,” ungkapnya.
Menurut Fadil, MNZ tinggal sendiri di kos. Namun memang sering ada temannya yang datang untuk bermain.
“Setahu saya sih memang tinggal sendiri. Enggak pernah (ngobrol), ketemu juga belum,” pungkasnya.
Di lain pihak, dalam tangkapan layar Instagramnya, ibunda Naufal memberi ucapan selamat ulang tahun kepada sang putra. Unggahan tersebut juga berisi doa dari sang ibu terhadap Naufal yang menempuh pendidikan jauh dari rumah. Sang ibu yang memiliki Instagram @elfirarustina, membuat unggahan tersebut pada 13 Juli 2022.
“13 Juli 2022 Entahlah... perasaan campur aduk nggak karuan ketika harus melepasmu semata-mata demi meraih asa menggapai cita-citamu nak. Genap 18 tahun kita selalu bersama, tak ada cerita duka, yang ada hanya cerita- cerita manis tentang kebersamaan kita saat merajut kebahagian kasih kebersamaan keluarga,” tulis Elfira Rustina di awal kalimat.
Tidak hanya ucapan ulang tahun, sang ibunda bahkan juga memberikan doa khusus terhadap Naufal Zidan yang tengah berkuliah di Universitas Indonesia.
“Selamat ULANG TAHUN MAS ZIDAN. Doa bunda selalu menyertai setiap cita-cita dan langkahmu Nak,” tulis Elfira Rustina. Ibunda Naufal Zidan juga menyebutkan bahwa Jakarta merupakan kota impian putranya.
“Raihlah impian besarmu ini di kota yang engkau impikan. Selamat berjuang malaikat kecil bunda, penjaga hati bunda,” pungkasnya.
Diketahui jenazah Naufal Zidan ditemukan oleh pamannya yang bernama Teguh Setiadji di dalam kamar kosnya pada Jumat (4/8/2023). Paman korban mendatangi kamar kos tersebut atas permintaan ibu korban yang khawatir sang putra tidak dapat dihubungi.
Ketika tiba di lokasi kejadian Teguh Setiadji melihat kamar kos milik Naufal Zidan dalam kondisi terkunci. Mengetahui hal tersebut Teguh lantas meminta kunci pada pemilik kos.
Ketika kamar dibuka, Teguh hanya melihat kondisi kamar kos yang berantakan dan menemukan beberapa kapur barus berserakan. Teguh lantas mengecek ruangan dan menemukan plastik hitam yang ternyata berisi mayat keponakannya. Setelah peristiwa tersebut Teguh lantas keluar dari ruangan dan melapor pada polisi.
Pasca olah TKP, polisi menemukan bukti-bukti yang menjurus pada kakak tingkat korban di Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia. Pihak kepolisian berhasil membekuk pelaku kurang dari 3 jam setelah mendapatkan laporan.
Altaf, pelaku pembunuhan terhadap Naufal Zidan, ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal pembunuhan berencana. Atas tindakan keji tersebut pelaku terancam hukuman mati.(mka/rfi)
Load more