Garut, tvOnenews.com - Dua bersaudara asal Caringin Garut, Jawa Barat, sepakat membuat skenario pembunuhan kakak tirinya seolah tewas bunuh diri.
Namun perbuatanya tercium, setelah polisi membongkar kembali makam korban, dan menemukan luka bacok di kepala serta luka gorok di leher.
Kini kedua pelaku harus mendekam di balik jeruji besi Polres Garut.
Ia ditemukan tewas di rumahnya oleh ibu dan anggota keluarganya dengan cara mengenaskan.
Pada saat itu juga, Minggu (12/2/2023), korban langsung dimakamkan secara wajar oleh kerabat, tetangga dan keluarga.
Polisi kemudian menerima informasi ada yang janggal dengan luka korban, yaitu bekas luka benda tajam di bagian kepala dan leher.
Kemudian polisi melakukan pembongkaran makam almarhum Sukma Wijaya pada Selasa (14/2/2023), dan hasil identifikasi, luka itu bekas luka bacokan.
Polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi, termasuk yang memandikan jenazah almarhum Sukma.
Hasil keterangan, tak ada yang mengetahui insiden berdarah itu, para saksi hanya mengetahui korban sudah meninggal.
Polisi yang masih merasa janggal, kemudian melakukan pengembangan, hingga mengarah kepada 2 pelaku, yaitu Wildan (22) dan anak di bawah umur berinisial AM.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, akhirnya kedua pelaku itu mengaku, bahwa merekalah yang telah membunuh korban, dan membuat skenario seolah Sukma bunuh diri.
"Kejadian awalnya diduga bunuh diri, ada dari keluarga bapak almarhum memberi kabar ada bekas luka bacokan, saat itu tim Sat Reskrim Polres langsung ke lokasi, karena ada dugaan korban dibunuh," kata AKP Deni Nurcahyadi, Kasat Reskrim Polres Garut, Kamis (23/2/2023).
Usai melakukan pengembangan, termasuk melakukan reka adegan terhadap kedua pelaku, polisi memastikan bahwa Wildan dan AM adalah pelaku pembunuhan terhadap Sukma Wijaya,
"Ada kejanggalan bekas bacokan, mendalami informasi, kemudian melakukan penyelidikan kami mengamankan 2 orang tersangka," tambahnya.
Korban dan tersangka merupakan keluarga dekat, dimana sang korban adalah kakak tiri dari pelaku bernama Wiladan, sementara anak berinisial AM, ikut membantu dan ikut melakukan pembacokan,
"Barang bukti sudah diamankan, ikatan antara korban dengan tersangka ini keluarga, kakak tiri," tambahnya.
Sementara Kuasa hukum tersangka mengaku, bahwa pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran dendam, dimana sang ibunya kerap diamuk korban saat minta uang,
"ada yang masih di bawah umur, pengakuan dari tersangka ini membela ibunya, jadi si korban ini kerap meminta uang kepada ibunya sambil mengamuk," kata Sony Sonjaya, kuasa hukum pelaku.
Kini para pelaku masih dilakukan pemeriksaan lanjutan, dimana pihak jaksa dari Kejaksaan Negeri Garut telah menggelar reka adegan, agar skenario bunuh diri Sukma Wijaya terbantahkan. (thh/muu).
Load more