Jakarta - Aksi unjuk rasa yang telah dilakukan secara berulang kali itu menuntut janji PT Kereta Api Indonesia (KAI) berupa perekrutan warga untuk bekerja serta pemberian prioritas kemudahan.
"Kami meminta hak kami supaya dipekerjakan oleh PT KAI, yang telah dijanjikan sejak tiga tahun lalu, namun hingga saat ini tak kunjung direalisasi," kata Saiful kepada awak media saat dihubungi, Kota Tangerang, Banten, Rabu (4/1/2023).
Saiful menuturkan terdapat ratusan warga yang terdampak janji dari PT KAI saat membangun rel Kereta Bandara Soetta tersebut.
Menurutnya warga yang terdampak itu dijanjikan PT KAI untuk bekerja usai tanahnya digusur pembangunan proyek rel Kereta Bandara Soetta.
"Jadi dulu waktu proyek pembangunan Kereta Bandara dilakukan warga yang tanahnya digunakan sebagai pembangunan jalur Kereta Cepat Bandara Soetta dijanjikan akan direkrut PT KAI, satu orang per Kepala Keluarga. Tapi, dari sekitar 800 KK, masih ada 230 orang lainnya yanh sampai sekarang belum ada kepastian untuk diterima bekerja di PT KAI," ungkapnya.
Sementara itu, aksi demonstrasi tersebut dilakukan lantaran PT KAI tak merespon aduan yang telah dilayangkan oleh ratusan warga tersebut.
Load more