Pandeglang, Banten - Setelah gempa bumi berkekuatan 6,6 skala richter pada Jumat 14 Januari 2022 lalu, belasan siswa MTS Mathla'ul Anwar, Kecamatan Sumur, Pandeglang, harus belajar dibawah tenda darurat.
Pantauan di lokasi, belasan siswa itu belajar di bawah tenda darurat milik BNPB yang berukuran panjang 12 meter dan lebar 6 meter.
Dengan wajah tidak bersemangat, belasan siswa tersebut belajar di bawah tenda darurat dengan hawa panas dan alas tanah yang becek setelah diguyur hujan. Siswa pun berharap agar kelas mereka segera diperbaiki.
"Gak nyaman, panas hawanya terus becek juga karena tadi pagi hujan. Semoga secepatnya diperbaiki," kata Muhdar, salah satu siswa, Senin (17/1/2022).
Kepala MTS Mathla'ul Anwar Sumur, Acang Sutisna mengatakan belasan siswa terpaksa harus belajar di bawah tenda darurat karena ada dua ruang kelas yang rusak akibat gempa bumi.
"Ada dua ruang kelas yang rusak dan memperihatinkan kondisinya, jadi kita minta tenda darurat ke pemerintah untuk belajar di luar kelas," kata Acang.
Selain itu, Acang juga mengatakan tenda yang disediakan oleh Pemkab Pandeglang saat ini dirasa sangat kurang untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar dua kelas, dimana setiap kelasnya memiliki 30 siswa.
"Tenda yang disediakan cuma satu, ini tidak akan cukup. Soalnya satu kelas 30 siswa, hari pertama ini belum pada masuk jadi cuma belasan," terangnya.
Ia pun meminta kepada pihak terkait agar secepatnya melakukan perbaiki ruang kelas yang rusak, agar siswa kembali belajar dengan normal.
"Saya harap kepada pihak terkait segera memperbaiki ruang kelas di sekolah ini, agar siswa kembali belajar dengan normal," pungkasnya. (Siti Ma'rufah/ito)
Load more