Denpasar, Bali - Akibat mengantuk dan tak memperhatikan penumpang, seorang sopir taksi online bernama Rizki Hartono meninggalkan penumpangnya yang merupakan seorang perempuan berinisial SDS, warga negara asing (WNA) asal Inggris. Namun, anak dari warga Inggris itu berinisial KSS yang sedang tertidur di dalam taksi online ikut terbawa, dan akhirnya ibunya panik dan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian Polda Bali.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, ibu dan anak warga Inggris itu sudah bertemu di Ruang Pelayanan Khusus (RKT) Polda Bali.
"Hari ini pukul 12.35 WITA, anaknya dipertemukan dengan ibunya dalam keadaan selamat di RKT Polda Bali dengan pengawalan tim Reskrim Polda Bali," kata Kombes Satake.
Peristiwa bermula, pada Minggu (25/12) sekitar pukul 21.15 WITA, ibu dan seorang anaknya melakukan perjalananan dari Air Temple atau tempat menginap yang berada di Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali, dan menuju Labuan Sait, Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, untuk menghadiri acara Natal.
Kemudian setelah acara Natal selesai, pada pukul 21.00 WITA ibu dan anak itu berencana menuju Menjangan, Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, untuk menginap dan lalu memesan taksi online menggunakan jasa aplikasi InDrive.
Kemudian, SDS ikut turun untuk meregangkan tubuh di belakang mobil. Tetapi, beberapa saat mobil taksi online meninggalkan SDS dengan kecepatan normal dan anaknya masih di dalam mobil yang sedang tertidur.
Melihat hal itu, SDS dalam kondisi panik di jalan karena anaknya masih di dalam mobil, akhirnya dibantu warga sekitar diantar ke Polsek Selemadeg Barat, Tabanan, karena tidak mengerti bahasa SDS. Maka SDS meminta diantar ke Pejeng, Tampaksiring, Gianyar, untuk bertemu dengan temannya Gusti Ayu Dewi atau Debora yang bisa berbahasa Inggris.
"Selanjutnya, diantar ke SPKT Polda Bali untuk melaporkan kejadian dan diarahkan ke RKT Polda Bali. Kemudian, tim reskrim Polda Bali melalukan cek post posisi sopir, karena sopir tidak merasa berniat melakukan tindak pidana sehingga koperatif dengan kepolisian," ujarnya.
Sementara, dari keterangan supir Hartono menerima orderan dari konsumen melalui aplikasi InDriver pada Minggu (25/12), sekitar pukul 21.00 WITA dengan tujuan Menjangan Gilimanuk, Jembrana. Kemudian, dalam perjalanan karena kondisi hujan sehingga kaca mobil berkabut dan supir berinisiatif turun untuk membersihkan kaca di daerah Tukad Belayu, Tabanan, dan SDS sempat ijin mau merokok, akan tetapi setelah satu jam perjalanan sampai di Kecamatan Negara, Jembrana, supir Hartono baru sadar tidak ada SDS, yang ada hanya anaknya.
Selanjutnya, Hartono kembali ke tempat pertama dia berhenti tetapi sudah tidak menemukan SDS, dan akhirnya dia melanjutkan perjalanan ke Menjangan karena mengira SDS sudah menggunakan driver kendaraan lain dan setelah ditunggu tetap tidak ada. Kemudian, Hartono dihubungi oleh pihak kepolisian untuk memberikan konfirmasi dan mengantar anak SDS ke Polda Bali.
"Sebenarnya saya gara-gara ketiduran. Jadi tidak memperhatikan di belakang, dia (SDS) minta ijin merokok tidak taunya dia merokok di luar (mobil). Tapi, saya tidak melihat dia turun dari mobil, cuman saya lihat dia tetap di dalam mobil, dan langsung saya jalan," ujarnya.
"Habis perjalanan satu jam, saya lihat ke belakang ibunya sudah tidak ada. Saya kaget setelah begitu saya balik ke tempat (awal). Sampai di sana tetap tidak ada. Saya berpikiran, dia naik driver lain nunggu anaknya di sana (Menjangan)," jelasnya.
Kemudian, Rizki Hartono langsung menuju ke Menjangan dan sampai disana SDS tetap tidak ada dan Risky akhirnya menitipkan nomer handphone di security, dan meminta kabar bila ada SDS.
"Dan saya langsung ke Posko Gilimanuk dan melapor tentang hal ini. Kemudian diarahkan ke Polsek Gilimanuk untuk melapor ke tempat kejadian tersebut," ujarnya. (awt/hen))
Load more