Denpasar, Bali - Hebohnya pemberitaan media asing menyoroti KUHP baru yang melarang hubungan seks di luar pernikahan dikhawatirkan akan berdampak pada iklim pariwisata di Bali, yang sedang bertumbuh positif pasca pandemi Covid-19.
Winastra mengatakan, bahwa selama pemerintahan gencar memberikan informasi di luar negeri atau di negara-negara yang wisatawannya banyak berkunjung ke Bali, tentu kedepannyan tidak akan berdampak kepada kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
"Saya kira tidak (akan berdampak), selama kita memberikan klarifikasi yang benar kepada media asing ataupun di luar negeri. Kita tidak ada yang mengcounter di luar negeri. Jadi liar informasinya," kata dia saat dihubungi, Jumat (9/12).
"Ini wajib untuk disampaikan klarifikasi di luar negeri. Tidak bisa seperti sekarang ini, kan liar jadinya informasinya. Di luar negeri pemerintah kan mempunyai perwakilan. Jadi saya kira wajib diklarifikasi di sana tidak dibiarkan liar," imbuhnya.
Menurutnya, klarifikasi soal KUHP itu penting, karena jangan sampai wisatawan tidak tahu soal sebenarnya pasal tersebut.
"Karena jangan sampai yang tidak tahu tentang aturan dan undang-undang ini, malah jadi yang lain-lain, menyimpang. Itu yang kita tidak kita inginkan," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa aturan tersebut belum berlaku dan baru tiga tahun lagi akan diterapkan itupun dengan laporan delik aduan yang dilakukan oleh pasangan yang resmi seperti istri atau suaminya atau orang tuanya. Hal seperti ini yang harus diketahui oleh para wisatawan.
"Itu KUHP belum berlaku kok, itu tiga tahun lagi berlaku. Itupun mengandung delik aduan dan tidak serta merta, jadinya harapan kita kepada pemerintah justru sekarang bagaimana mengklarifikasi di negara lain," jelasnya.
Ia juga merespon soal adanya kabar pembatalan penerbangan ribuan wisatawan dari Perth Australia menuju Bali, dan menurutnya hal itu tidak benar dan selama ini laporan tidak ada wisatawan yang membatalkan pesanan travel agent untuk berlibur ke Bali.
Selain itu, menurutnya mendekati Natal dan Tahun baru (Nataru) 2022 sudah ada ribuan bookingan yang sudah diterima dari para anggota Asita di Bali, kendati pihaknya tidak merinci angka bookingan dari negara mana saja.
"Tidak ada seperti itu. Jadi flight masih tetap jalan kok itu tidak ada cancel. (Pembatalan) bookingan tidak ada, sampai saat ini baik-baik saja. Kita juga sudah menyampaikan bahwa informasi ini harus proper kita berikan. Jadi tidak asal-asalan, kita memberikan informasi," ujarnya.
"Justru kita banyak mendapatkan bookingan luar negeri, sudah semakin bagus bookingannya. Saya laporan dari anggota kalau (ribuan bookingan) pasti, anggota kita kan ratusan pasti ada ribuan," lanjutnya.
Ia juga kembali berpesan kepada pemerintah agar memberikan klarifikasi terkait KUHP tersebut dengan baik di luar negeri. Sehingga, informasi atau pemberitaan tentang KUHP tidak ditanggapi negatif oleh wisatawan.
"Pemerintah, harapan kita agar bisa memberikan klarifikasi yang proper kepada masyarakat terutamanya di luar negeri, sehingga informasi dan berita-berita yang tidak semestinya ditanggapi negatif itu tidak ada," ujarnya. (awt/hen)
Load more