Tabanan, Bali - Seorang siswa kelas VI SD bernama Putu Aldi Prayoga (11), tewas tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang longsor di Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.
"Korban meninggal tertimpa reruntuhan material bangunan rumahnya sedalam sekitar dua meter," kata Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra.
Sementara orang tua korban, I Kadek Mega Antara (35) berhasil selamat.
Rumah korban sendiri porak-poranda dihantam material tanah longsor yang terjadi akibat hujan deras. Saat peristiwa naas ini terjadi, korban saat itu tengah tertidur lelap.
Awalnya Polsek Baturiti menerima adanya laporan longsor yang menimbun rumah korban, pihaknya pun mengerahkan anggotanya untuk melakukan evakuasi.
"Sekitar pukul 08.30 Wita korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Pihaknya, juga langsung memimpin penanganan bencana yang dilakukan oleh personil Polres Tabanan dengan TNI, instansi terkait dan masyarakat. Seperti penanganan bencana banjir di wilayah Kecamatan Marga, Tabanan, melakukan pengecekan terhadap jembatan yang ambrol yang menghubungkan wilayah Marga dengan Kecamatan Baturiti, tepatnya di Banjar Cau Desa Tua-Marga. Demikian juga dengan bencana yang terjadi di Desa Batannyuh Marga dan langsung mengecek serta memberikan sembako kepada masyarakat dan relawan yang melakukan evakuasi.
"Bencana alam terjadi di beberapa tempat di Kabupaten Tabanan, karena curah hujan yang tinggi. Seperti tanah longsor juga terjadi di wilayah Pupuan sampai menutupi badan jalan jurusan Antasori-Pupuan," ujarnya.
Namun, telah mendapatkan penanganan dari personil Polri, bersama TNI, BPBD dan masyarakat sehingga jalan bisa dilalui, di Kecamatan Penebel juga terjadi tanah longsor dan pohon tumbang serta jembatan putus. Sedangkan, untuk longsor yang terjadi di Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, material longsor menimpa sebuah rumah, mengakibatkan seorang anak siswa SD meninggal dunia.
"Dari kejadian bencana alam tanah longsor, banjir dan pohon tumbang yang terjadi hari ini, belum bisa dihitung kerugian material yang dialami masyarakat. Namun, masyarakat untuk selalu waspada dengan cuaca yang sangat ekstrim. Curah hujan dengan intensitas tinggi, apalagi disertai angin kencang dan kilat petir hendaknya kita semua waspada, dengan tidak kemana-mana kalau tidak punya kepentingan mendesak," ujarnya. (awt/hen)
Load more