Badung, Bali - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace mengatakan, dengan banyaknya event pertemuan dunia rangkaian KTT G20 di Pulau Dewata, tentu disyukuri pemerintah dan pelaku pariwisata di Bali karena meningkatkan tingkat hunian hotel atau okupansi. Namun sayangnya, peningkatan okupansi tersebut masih terpusat di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"Kalau kita melihat jumlah kunjungan ke Bali yang datang 10 ribu per hari. Jadi masih dibawah, daripada kondisi Covid-19 yang dulu 17 sampai 14 ribu (wisman). Bisa sekitaran 70 persen yang datang, tapi tidak langsung linier dengan jumlah tingkat hunian," kata dia, saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (22/9).
Sementara, untuk tingkat hunian hotel atau okupansi di beberapa hotel di kawasan Nusa Dua, sudah ada yang mencapai 80 hingga 100 persen dengan adanya sejumlah event. Namun, di luar Nusa Dua seperti di Kuta, Ubud, Kabupaten Gianyar, Sanur, Denpasar, dan di kawasan Lovina, Kabupaten Buleleng masih dibawah 20 persen.
"Tingkat hunian di beberapa hotel di Nusa Dua, sampai 80 bahkan bisa sampai 100 persen. Tapi kawasan (hotel), bukan Nusa Dua saja, ada Sanur, Kuta, Ubud, Lovina yang jauh-jauh ini masih dibawah 20 persen, sekarang masih terkonsentrasi di kawasan selatan (Kabupaten Badung) khususnya di Nusa Dua," ungkapnya.
Selain itu, dengan kenaikan harga tiket pesawat tentu juga berdampak kepada kunjungan wisatawan ke Bali. Khususnya, wisatawan domestik (wisdom) yang menurutnya saat ini angka kunjungan wisman dan wisdom sudah nyaris sama. Karena, sebelum kenaikan tiket kunjungan wisdom ke Bali lebih banyak dari wisman.
"Iya (ada dampak), bisa kita lihat dari kunjungan domestik terutama. Dulu kunjungan domestik sangat jauh (dari) wisatawan mancanegara atau dengan penerbangan wisatawan mancanegara. Sekarang dipepet, kadang-kadang mancanegara luar negeri internasional flight 10 ribu domestiknya hanya 11 ribu. Ini ke domestik pengaruhnya agak besar," ujarnya.
Namun, dengan adanya kenaikan tiket pesawat pihaknya saat ini masih sedang membicarakan dengan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar kenaikan tiket bisa ditekan.
"Kita, sedang bicarakan dengan Kementrian Perhubungan, bisa ditekan sedikit (harga tiket) khususnya pasar domestik, (agar) bisa segera bangkit. Kita menyadari, pusat juga sangat tergantung juga dan dipengaruhi kebijakan-kebijakan global. Itu sangat berpengaruh," ujarnya. (awt/hen)
Load more