tvOnenews.com - Perpanjangan izin ekspor konsentrat yang diberikan kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menuai sorotan tajam dari berbagai tokoh masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Mereka menilai bahwa momentum ini harus dijadikan sebagai langkah strategis untuk mengevaluasi secara menyeluruh kontribusi nyata perusahaan terhadap masyarakat lokal, khususnya di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, dan pemberdayaan ekonomi.
Salah satu kritik tajam disampaikan oleh Dr. Zulkarnain, Dosen Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta yang juga dikenal sebagai pengamat kebijakan publik. Ia menilai kehadiran Amman Mineral di KSB belum membawa dampak signifikan terhadap kemajuan pendidikan di daerah tersebut.
“Pendidikan adalah fondasi pembangunan jangka panjang. Namun, hingga kini, kontribusi perusahaan di sektor ini masih bersifat simbolik. Beasiswa yang diberikan sangat terbatas dan belum menyentuh kelompok rentan yang justru harus menjadi prioritas,” tegasnya, Selasa (08/04/2025).
Lebih lanjut, Dr. Zulkarnain menyoroti lemahnya sinergi antara perusahaan tambang dengan institusi pendidikan lokal. Menurutnya, perusahaan seharusnya mampu menciptakan program terintegrasi yang mencakup peningkatan sarana dan prasarana sekolah, pelatihan guru, serta dukungan terhadap pendidikan vokasi dan riset yang relevan dengan dunia industri pertambangan.
Senada dengan itu, tokoh pemuda KSB, Rahmat Hidayat, juga mengingatkan pentingnya komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kita berharap dengan adanya hambatan ekspor ini, perusahaan mulai menata ulang prioritas. Kesejahteraan masyarakat harus menjadi bagian dari strategi bisnis perusahaan, bukan sekadar embel-embel tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Load more