Badung , tvOnenews.com - Mengantisipasi lonjakan penumpang di libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2025, PT Angkasa Pura Indonesia melakukan langkah strategis dalam menangani peningkatan trafik penumpang dan penerbangan di Bandara Intenasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Strategi penanganan lonjakan penumpang dan pesawat ini salah satunya dengan melakukan pemantauan seluruh aktivitas pelayanan melalui posko monitoring angkutan lebaran.
"Selama libur lebaran dengan membuka posko lebaran selama 22 hari diperkirakan terjadi peningkatan trafik penumpang sebesar 4,5 persen yaitu 1,5 juta penumpang dan 5,6 persen pertumbuhan penerbangan atau 9 ribu pergerakan pesawat," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/3).
Kemudian, untuk jumlah tambahan penerbangan yang sudah diterima Bandara I Gusti Ngurah Rai atau extra flight hingga Selasa (18/3) untuk periode 21 Maret hingga 11 April 2025 tercatat sebanyak 401 penerbangan yang berasal dari 7 maskapai, yakni Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, Trans Nusa, dan Pelita Air dengan tujuan Surabaya, Jakarta, Makassar, Semarang, Lombok, Timika, Pontianak, Sorong, dan Yogyakarta.
Selanjutnya, untuk memastikan pelaksanaan posko lebaran, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menggelar pertemuan Airport Security Commitee (ASC) yang dihadiri seluruh stakeholder bandara. ASC meeting ini merupakan langkah penguatan sinergi dalam peningkatan penjaminan keamanan selama periode angkutan lebaran, yang nantinya akan menurunkan 912 personel personel keamanan yang terdiri dari petugas sekuriti bandara, bantuan kendali operasi (BKO) dari TNI AU, Polres Bandara, dan Pecalang Desa Adat Tuban.
"Kami akan mengaktifkan posko monitoring selama 22 hari mulai tanggal 21 Maret 2025 sampai dengan 11 April 2025, dan akan beroperasi selama 24 jam setiap harinya,” imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa selain dari aspek keamanan, pihaknya juga fokus pada kesiapan pelayanan dan secara intens berkoordinasi baik di internal maupun dengan para stakeholder terkait untuk memastikan fasilitas, infrastruktur, sumber daya, alur kerja, hingga alur komunikasi lintas instansi yang terlibat dalam pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan semuanya telah siap dan berjalan dengan baik.
"Pada kesempatan sebelumnya, seluruh stakeholder berhasil mengawal angkutan nataru (natal dan tahun baru) dengan sukses. Kami optimis pada angkutan lebaran tahun ini juga akan dapat berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya.
Kemudian, antisipasi yang juga disiapkan pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah dengan melakukan penyesuaian slot time dan jam operasional bandara, pengaturan ulang pelaksanaan pekerjaan yang dapat berdampak pada kelancaraan operasional bandara saat musim puncak, serta merancang rencana taktikal pengendalian kepadatan kendaraan dari dan menuju bandara.
"Untuk pengaturan alur kendaraan, kami akan didukung penuh oleh BKO Bandara I Gusti Ngurah Rai, bahkan sudah membentuk jalur komunikasi pesan singkat dengan semua pihak yang terlibat, termasuk dengan Dirlantas Polda Bali, BPTD, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Jasa Marga Bali Tol," jelasnya.
Kemudian, berbeda dengan pelaksanaan posko lebaran sebelumnya, tahun ini berbarengan juga dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.
"Di tengah trafik yang meningkat, kita akan melaksanakan Nyepi, di mana Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan sementara seluruh operasional penerbangan, yaitu terhitung mulai 29 Maret 2025 pukul 06.00 WITA sampai dengan 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA," ujarnya.
"Tetapi kami akan tetap menempatkan petugas siaga untuk mengantisipasi apabila ada permintaan pelayanan yang bersifat emergensi," lanjutnya.
Kemudian, untuk situasi penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai saat ini masih landai, belum nampak peningkatan jumlah penumpang karena Bulan Maret atau selama Bulan Ramadan ini adalah low season sehingga rata-rata harian penumpang selama tiga minggu di Bulan Maret ini terlihat tidak sebanyak bulan sebelumnya.
"Diperkirakan jumlah penumpang akan mulai meningkat pada tanggal 22 Maret 2025 seiring dengan dimulainya masa libur anak sekolah dan penerapan kebijakan pemerintah Work From Anywhere (WFA)," ujarnya. (awt/hen)
Load more