Jenazah TKW Asal Bali yang Tewas Diduga Dibunuh di Malaysia, Tinggalkan 8 Anak
- tim tvone - aris wiyanto
Buleleng, tvOnenews.com - Jenazah Tenaga Kerja Wanita atau TKW bernama Ni Ketut Nurhayati (39) yang tewas di Malaysia, tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (8/1) sekitar pukul 14:30 WITA.
Korban yang diduga menjadi korban pembunuhan ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di wilayah Puchong, Malaysia, dalam kondisi berlumuran darah.
Pemulangan jenazah korban disambut suami korban, Komang Suinten yang datang bersama sejumlah kerabatnya. Terlihat juga beberapa relawan yang membantu pemulangan jenazah Ni Ketut Nurhayati, agar dapat disemayamkan di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.
Komang Suinten (38) suami korban mengatakan ia mengetahui kabar istrinya meninggal dunia dari anaknya yang mendapat informasi dari teman ibunya atau korban.
"Informasi awalnya anak saya memberi kabar kalau ibunya sudah tidak ada, didapat dari teman ibunya. Peristiwanya saya tidak tahu pasti tapi diceritakan sama temannya ngasih tahu ke anak saya bahwa ibu sudah tidak ada karena dibunuh begitu saja," kata Suinten.
Kendati demikian, Suinten telah mengikhlaskan kepergian istrinya dan cepat disemayamkan di desa-nya.
"Pada intinya saya enggak perlu mencari tahu yang ke belakang lagi. Saya ingin istri saya cepat pulang. Biar cepat dapat tempat, itu memang tanggung jawab saya sebagai suami," ujarnya.
"Saya tidak mau mengungkit kenangan karena anak-anak saya sudah besar semua. Sudah mengerti, sudah tahu. Pokoknya saya mau tidak ada halangan dan saya bisa kebumikan secara agama keyakinan saya," lanjutnya.
Ia juga menceritakan, bahwa istrinya keluar dari desa sejak tahun 2023 dan diketahui berkerja di Malaysia sejak tahun 2024 dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Keluar dari desa sudah satu tahun setengah. Setahu saya istri saya disana bekerja sebagai pembantu rumah tangga," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa istrinya awalnya diketahui berangkat dari Tulungagung, Jawa Timur, dan lalu ke Malaysia dan baru pertama kali bekerja di Malaysia, dan setelah itu putus komunikasi dengan korban dan informasi terakhir korban sudah pindah bekerja di Malaysia.
Load more