Jenazah TKW Asal Bali yang Tewas Diduga Dibunuh di Malaysia, Tinggalkan 8 Anak
- tim tvone - aris wiyanto
"Baru pertama kali (ke Malaysia). Komunikasi terakhir tahun lalu awal 2024, karena mungkin pemikirannya bagaimana atau ada hal bagaimana saya kan enggak mengerti, kita berjauhan. Saat komunikasi terputus, katanya dia sudah pergi dari tuannya. Jadi saya tidak bisa komunikasi," ujarnya.
"Sudah lama (tidak komunikasi). Dia ganti kontak atau dia blok saya mungkin saya nggak tahu, karena kita berjauhan. Makannya saya kaget dibilang pembunuhan tanggal 31 Desember (2024) informasi sampai ke saya baru tanggal 4 Januari," jelasnya.
Suinten menyatakan, bahwa pihaknya telah menerima kepergian istrinya dan tidak ada tuntutan apapun. Kendati demikian, soal tewasnya istrinya pihaknya menyerahkan seluruhnya ke kepolisian di Malaysia.
"Kita menerima, mau bagaimana sudah kejadian. Kita nggak bisa membalikkan lagi. Pada intinya saya mau mendatangkan istri saya. Kita nggak ada tuntutan apapun dan tak ingin memperpanjang masalah apapun biar jalan istri saya lurus tidak ada halangan. (Soal proses hukum) saya serahkan semua kesana (Malaysia). Saya yakin dan percaya pihak berwajib sudah menindaklanjuti," ujarnya.
Sementara, Made Widyianingsih selaku Kelian Banjar Dinas Gitgit atau Kepala Dusun Gitgit mengatakan, kalau tuntutan dari keluarga tidak ada tapi sebagai warga negara tetap melaporkan peristiwa tersebut.
"Kita selaku keluarga merasa kehilangan dan ini pukulan berat bagi keluarga yang notabene punya banyak anak. Dengan niat awal kesana untuk mencari nafkah tapi kemudian seperti ini kejadiannya sudah pasti jadi pukulan berat bagi keluarga. Cuma kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kronologis disana juga tidak tahu," ujarnya.
Sementara, korban diketahui memiliki delapan anak. Dari suami pertamanya memiliki lima anak dan setelah suami pertama meninggal dunia, korban menikah lagi dengan Komang Suinten dan memiliki tiga anak.
"Harapannya agar pelaku dihukum setimpal tapi sekali lagi kita serahkan kepada yang berwajib disana, apalagi secara kewenangan jauh dari kita," ujar Widyianingsih.
Sebelumnya, seorang perempuan yang merupakan tenaga kerja wanita atau TKW bernama Ni Ketut Nurhayati (39) asal Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, diduga menjadi korban pembunuhan di Negara Malaysia.
Load more