"Ada 527 gereja yang dipersiapkan personil kita, untuk pengamanan disana. Kemudian, 38 lokasi pusat perbelanjaan, 130 lokasi obyek wisata, bandara 1 dan 5 pelabuhan," jelasnya.
Kemudian, dari hasil pemetaan ada beberapa potensi kerawanan yang sudah diantisipasi, antara lain terjadinya kejahatan konvensional, seperti pencurian kekerasan (curah), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian sepeda motor (curanmor), dan kejahatan lainnya.
"Jadi ini antisipasi kita akibat peningkatan mobilitas dan kegiatan massa selama nataru ini. Adanya peningkatan mobilitas orang dan kendaraan. Baik itu yang masuk ke Bali dalam rangka nataru kan liburan dan juga sudah dilakukan antisipasi di titik-titik pelabuhan dan bandara," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan antisipasi adanya penumpukan orang dan kendaraan di akses pintu masuk Bali. Seperti di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Pelabuhan Gilimanuk, di Kabupaten Jembrana, dan Pelabuhan Padangbai, di Kabupaten Karangasem, dan pelabuhan lainnya di Bali.
Kemudian, pihak kepolisian juga melakukan antisipasi terjadinya peredaran gelap narkoba dan barang ilegal lainnya yang masuk Bali selama libur nataru.
"Terutama Bali sebagai tempat pariwisata tidak menutup kemungkinan orang yang berlibur ke Bali ada keinginan atau niat untuk bisa happy dan kita antisipasi untuk memutus mata rantai peredaran gelap narkoba dan barang ilegal lainnya," jelasnya.
Kemudian, pihak-pihak yang selama nataru ini telah melakukan antisipasi potensi kelangkaan stok BBM dan bahan pangan atau sembilan bahan pokok mulai dari beras, gula, dan lainnya.
Load more