Viral, Masuk Air Terjun Sekumpul Buleleng Diminta Rp300 Ribu, Wisatawan Merasa Dipalak dan Curhat di Medsos
- tim tvone - aris wiyanto
"Hari Senin akan dipanggil pengelola pos beserta perangkat desa dan Kelian Desa Adat, camat kita ajak berdiskusi. Sebetulnya, ini sesuatu yang memang tidak mengenakan, tapi tata kelolanya yang perlu diperbaiki. Jadi kita lakukan langkah penutupan, kita buat tata kelola yang bagus," jelasnya.
"Wisatawan merasa dipalak, jadi distop di jalan merasa dipaksa, disitu mereka membeli tiket masuk dan activity, yang dijual itu adalah activity yaitu tracking dengan pemandunya," jelasnya.
Kemudian, untuk actvity berupa tracking dan pemandu, memang harus ada sebuah kesepakatan oleh pengelola inti dan menurutnya ibarat berlomba-lomba membuat konter mendekatkan ke arah datangnya wisatawan.
"Nah ini kompetisi tidak sehat, dan apalagi perilaku tempat pos atau konter seperti memaksa, baik driver yang membawa wisatawan ataupun kepada wisatawan untuk membeli activity. Ini tidak sehat, tentu sudah banyak komplain seperti yang disampaikan dalam medsos, yang negatif dan ini momentum untuk kita berbenah menyongsong yang lebih baik," ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya akan merancang tata kelola wisata Air Terjun Sekumpul dengan merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali.
"Nanti bagaimana sesuai Pergub 28, Tahun 2020. Aturan Gubernur Bali itu kita taati dan kita patuhi dan kita harapkan semuanya tidak akan kehilangan mata pencaharian tetapi kita wujudkan bagaimana hospitality kita kepada wisatawan, sehingga wisatawan merasa aman, nyaman terlindungi, dan citra negatif yang merasa dibodohi merasa dipalak sudah tidak ada lagi," ujarnya. (awt/hen)
Load more