Badung, tvOnenews.com - Setelah lima hari bekerja mengungkap kasus penemuan bayi orok yang ditemukan meninggal dunia di dropzone 2 terminal keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai, Minggu (15/10) lalu, Tim Garuda Bhuana Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah akhirnya membuahkan hasil.
Dalam keterangannya, Kasat Reskrim Iptu Rionson Ritonga, seijin Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai AKBP Ida Ayu Wikarniti mengatakan, sejak penemuan orok bayi tersebut pihaknya bersama Subdit 3 Jatanras Dit Reskrimum Polda Bali langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.
“Selain itu kami juga melakukan koordinasi dan kerjasama dengan petugas Avsec Angkasa Pura I untuk melakukan pengecekan melalui CCTV di Tempat Kejadian Perkara (TKP) maupun di lokasi lain yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mendeteksi pelaku,” ujarnya.
Dari pengecekan CCTV tersebut, kata Kasat Reskrim, terpantau ciri-ciri orang yang diduga sebagai pelaku pembuang orok bayi tersebut. Berbekal dari data-data tersebut tim melakukan pengejaran hingga terdeteksi keberadaanya di wilayah Semarang, Jawa Tengah.
“Tanpa membuang-buang waktu kita langsung terbang ke Semarang, pelaku yang juga sebagai ibu kandung dari orok bayi tersebut akhirnya berhasil diamankan di rumahnya,” jelas Kasat Reskrim.
Kecepatan dalam pengungkapan hingga penangkapan pelaku pembuang orok bayi di Bandara I Gusti Ngurah Rai ini mendapat apresiasi langsung dari General Manager (GM) Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan.
“Kami mengucapkan apresiasi atas upaya seluruh pihak yang terlibat untuk mengungkap kejadian ini dengan efektif dan efisien, dalam kurun waktu yang tidak lama,” ujarnya.
Selain itu, selaku pihak pengelola bandara, pihaknya akan terus menjalin sinergitas dengan Kantor Kepolisian Resor Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai serta seluruh Stakeholder terkait untuk penanganan peristiwa yang dapat berdampak pada keamanan dan ketertiban di lingkungan bandara, mengingat bandara merupakan objek vital nasional.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan bandara, karena sebagai objek vital nasional maka semua pihak berkepentingan untuk bandara agar selalu aman, tertib dan nyaman,” kata GM Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan.
Saat ini pelaku ZDL sudah tiba di Bali pada Jumat (20/10) dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bali untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya. (awt/far)
Load more