Bejat, Tiga Pemuda Asal NTT Tega Rudapaksa Seorang Perempuan di Kosan

Denpasar, tvOnenews.com - Tiga pemuda asal Nusa Tenggara Timur tega merudapaksa seorang wanita di rumah kosan di Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 

Aksi bejat para pelaku dilakukan pada Minggu (25/9) lalu ketika salah seorang pelaku atas nama Nando bertamu di kosan korban inisial AIP. 

Kapolresta Denpasar Kombespol Bambang Yugo Pamungkas mengungkapkan, kasus rudapaksa ini diungkap oleh petugas kepolisian dari Polsek Kuta Selatan dan Polresta Denpasar, setelah korban AIP melaporkan kasus yang menimpanya ke pihak kepolisian. 

"Kasus rudapaksa yang dilakukan oleh tiga pemuda asal NTT ini kini sudah kita tangani dan para pelaku sudah kita amankan di Kuta katakan," ujar Bambang. 

Kronologi kejadian bermula saat pelaku Nando bertamu ke rumah kosan korban, saat berada di rumah kosan korban, Nando ditelepon oleh dua pelaku untuk mengambil kunci kamar kosan mereka, namun setelah diberikan kunci, kedua pelaku menunggu di luar kamar korban. Pelaku Nando kemudian masuk bersama korban dan memaksa korban untuk melakukan hubungan intim. Korban sempat menolak dan melakukan perlawanan dengan berteriak.

Tak hanya itu, usai pelaku Nando melampiaskan aksi bejatnya, pelaku atas nama Evan kembali masuk dan ikut melakukan aksi yang sama, korban kembali melakukan perlawanan dengan cara menggigit bahu pelaku, namun perlawanan korban sia-sia, lantaran kelah tenaga. 

Tak berhenti di situ saja, pada saat pelaku Evan sedang melakukan aksi bejatnya, pelaku atas nama Geji kembali masuk dan mencoba melakukan hal yang sama, namun lantaran alat kelamin milik Geji tidak bisa tegang, pelaku Geji akhirnya keluar kamar. 

Usai melampiaskan nafsunya, ketiga pelaku kemudain meninggalkan korban yang sudah tidak berdaya di dalam kamarnya sendiri. 

Kini para pelaku telah ditahan di Polresta Denpasar guna pemeriksaan lebih lanjut. Selain mengamankan tiga pelaku, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti sepeti pakaian korban dan seprai. 

Lebih lanjut kapolresta menerangkan, salah satu pelaku atas nama Nando berteman dengan korban AIP.

"Pelaku Nando tidak memiliki hubungan khusus dengan korban, hanya teman biasa," ungkap Bambang.