Denpasar, tvOnenews.com - Menjelang Pemilu 2024, seluruh Partai Politik mulai memanaskan mesin politiknya, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa di provinsi Bali. Ratusan Bacaleg PKB dikumpulkan untuk mengikuti pengarahan dari Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB Bali.
Selain satu kursi DPR RI, PKB juga menargetkan 3 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali dan 12-13 kursi untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di 9 Kabupaten se-Bali.
"Target kita minimal 1 DPR RI 3 DPRD Bali dan 12-13 kabupaten di seluruh Bali," kata Abdul Halim di sela - sela deklarasi dan panitia DPW Berani, di Denpasar, Sabtu (6/5).
Antusiasme para kader PKB dalam kontestasi politik di pemilu tahun 2024 ini tergolong tinggi. Jumlah Bacaleg yang mendaftar di PKB Bali diketahui melebihi kuota untuk pendaftaran bakal calon legislatif tahun 2024 yakni sebanyak 360 orang.
Jumlah ini, untuk PKB Bali sudah melebihi batas minimum kuota yang ditetapkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI dimana jumlahnya sebanyak 369 orang.
DPW PKB Bali selanjutnya akan melakukan eliminasi kepada bacaleg (bakal calon legislatif) untuk menghasilkan kader yang optimal dan mampu meraih kemenangan di Pemilu 2024 sejak tahun 2021.
Untuk kuota di Bali sendiri katanya khusus kuota wanita sudah 40 persen, dan kuota non muslim 22 persen, karena itu khusus memenangkan Pemilu 2024 ia mengaku sudah melakukan komunikasi pendekatan ke masyarakat.
Sebagaimana diketahui pendaftaran Bacaleg tahun ini menerapkan sistem online karena itu, kata Ketua Panitia Pelaksana Deklarasi dan Pelantikan DPW, Berani Suseno partainya siap membantu bacaleg yang kesulitan dalam pendaftaran online ke KPU.
"Memang online pendaftarannya tapi kita satu pintu melalui DPP, yang kita lakukan adalah membantu yang tidak bisa online pendaftarannya di LPP DPC, kalau yang tidak mengerti masalah media, ya kami bantu," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Badung ini.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan fakta sejarah kelahiran partai politik berbasis massa Nahdlatul Ulama (NU) ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Namun kini menurutnya, warga NU tidak hanya warga NU muslim sendiri, melainkan NU yang beraliran moderat yang sangat respek pada perbedaan.
Di Bali sendiri kata dia, pernah digelar muktamar PKB saat zaman Gus Dur dan saat itu pernah tembus seorang dewan di pusat.
"Mudah - mudahan tahun ini akan hadir, karena itu target kita seperti diatas insya Allah kita akan kembali karena fakta sejarah pernah hadir DPR RI di Bali saat zamannya Gus Dur," tandasnya. (awt/gol)
Load more