Denpasar, tvOnenews.com - Dua kali getaran gempa bumi di selatan Bali masing-masing dengan mangnitudo 5 dan 5,2 pada Senin (10/4/2023), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa diakibatkan aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dihubungi di Denpasar, Senin.
Berdasarkan catatan BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 08.36.20 WITA dengan magnitudo 5 tidak berpotensi tsunami.
Episentrum gempa pertama berlokasi sekitar 100 kilometer barat data Kuta Selatan Bali dengan titik koordinat gempa pertama terjadi pada 9,69 Lintang Selatan (LS) dan 115,10 Bujur Timur dengan kedalaman gempa mencapai 10 kilometer.
Sementara, gempa kedua terekam pukul 08.37.29 WITA dengan magnitudo mencapai 5,2. Ada pun episentrum gempa berada di koordinat 9,63 Lintang Selatan (LS) dan 115,12 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa magnitudo 5,2 itu tak hanya terekam di kawasan Kabupaten Badung tapi juga hingga Sumbawa Barat, NTB.
BMKG menggambarkan, getaran yang dihitung dengan skala Mercalli (MMI) III yakni getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seperti ada truk yang melintas terasa di Kuta, Kabupaten Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, NTB.
Sementara itu, skala MMI II-III yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang terasa di Karangasem, Bali, Sumbawa Barat, NTB dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Load more