Manggarai, tvOnenews.com - Kasus kematian babi akibat wabah African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika dilaporkan kembali merebak di sejumlah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti Kota Kupang, Flores Timur dan Sikka.
Diketahui, African Swine Fever (ASF) adalah penyakit viral pada babi yang sangat menular dengan ciri umum babi mengalami demam tinggi hingga 42 derajat kemudian menimbulkan perdarahan pada jaringan kulit perut, telinga dan kaki.
Sejak ASF pertama kali diidentifikasi pada tahun 1921 di Kenya Afrika Timur kemudian tahun 1957 menyebar ke Portugal dan berbagai negara di Eropa hingga ASF masuk ke Indonesia pada tahun 2020 melalui Medan Sumatra Utara, ASF belum ditemukan penawarnya.
Serangan ASF gelombang pertama yang terjadi pada tahun 2020 hingga awal 2021 di mana ribuan ekor babi di Manggarai seakan mengalami mati massal. Babi yang terkena ASF sudah pasti mati dalam dua atau tiga hari setelah terpapar.
Pemda Manggarai tidak mau kecolongan lagi. Sejak informasi ASF gelombang kedua mulai merebak, Manggarai langsung mengupayaan langkah pencegahan.
Dinas Peternakan setempat langsung membagikan imbauan tertulis kepada paroki-paroki untuk kemudian imbauan seputar pencegahan ASF dibacakan di gereja-gereja.
Load more