Selain donor darah yang dilaksanakan di Aula Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan, kegiatan serupa juga digelar di seluruh satuan di dalam jajaran Kodam VI/Mulawarman.
“Yakinlah bahwa setetes darah yang kita sumbangkan akan sangat berarti bagi keselamatan jiwa orang lain,” kata Panglima Tri Budi.
Menurut Ketua PMI Balikpapan, drg Dyah Muryani, Kota Minyak itu membutuhkan tidak kurang dari 2.000 kantong darah per bulan. Dari PMI darah tersebut didistribusikan ke rumah-rumah sakit.
Kemudian, dari empat golongan darah, yaitu A, B, 0, dan AB, maka AB menjadi golongan darah yang paling jarang diperlukan.
“Ada saja donornya, tapi tidak sebanyak darah golongan lain,” kata dia.
Karena darah utuh hanya tahan disimpan 35 hari di dalam lemari pendingin di PMI, sementara selama 35 hari itu, tidak selalu ada yang memerlukan darah golongan AB, sehingga kadang terpaksa dibuang, maka PMI kerap kali menahan pendonor darah AB untuk menyumbangkan darahnya.
Sebagian pendonor darah AB ini adalah para prajurit TNI di berbagai satuan di Balikpapan. Selama disimpan di lemari pendingin khusus, kantong-kantong darah itu harus diperlakukan khusus pula sebagai bagian dari perawatan.
Load more