Gubernur Agustiar Sabran Diskusi dengan Pimpinan Universitas Seluruh Kalteng, Program Satu Rumah Satu Sarjana Makin Masif
- Pemprov Kalteng
Palangkaraya, tvOnenews.com - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, mengundang puluhan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Kalteng ke Istana Isen Mulang.
Mereka berdiskusi bersama Gubernur Agustiar Sabran tentang masa depan pendidikan tinggi di Bumi Tambun Bungai.
Pertemuan duduk dalam satu meja ini bertajuk Silaturahmi Pimpinan Perguruan Tinggi bersama Gubernur Kalimantan Tengah dalam Rangka "Meningkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan yang Berkelanjutan" menjadi forum strategis untuk menyamakan langkah, khususnya dalam menyukseskan program unggulan Satu Rumah Satu Sarjana dan memperkuat pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah terpencil.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Agustiar Sabran mendapat masukan dari berbagai universitas di Kalteng, agar program prioritas pendidikan seperti Satu Rumah Satu Sarjana berjalan masif.
Contohnya, Universitas Palangka Raya (UPR) menilai program Satu Rumah Satu Sarjana merupakan langkah sangat tepat mengingat minimnya anak desa yang mampu melanjutkan ke perguruan tinggi.
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) mengapresiasi intensitas kunjungan Gubernur ke kampus-kampus di Palangka Raya yang dinilai mampu meningkatkan motivasi anak muda untuk kuliah. UMPR berharap perhatian serupa menjangkau perguruan tinggi di kabupaten
Menurut laporan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Dari 37 perguruan tinggi di Kalimantan Tengah, sebanyak 34 kampus sudah menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mendukung kuliah gratis bagi anak-anak Kalteng.
Menanggapi berbagai masukan, Gubernur Agustiar Sabran menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan keterbukaan para pimpinan perguruan tinggi.
Ia menegaskan pertemuan ini merupakan bagian dari semangat Hasupa Hasundau, duduk bersama, berdialog, dan mencari solusi untuk kemajuan bersama.
“Ini sejalan dengan visi misi kami dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak. Saya ingin masyarakat Dayak menjadi tuan rumah di tanah sendiri,” tegas Agustiar.
Menurutnya, Kalimantan Tengah adalah provinsi yang sangat kaya akan sumber daya alam. Namun kekayaan itu baru bisa terasa luas manfaatnya jika didukung Sumber Daya Manusia yang unggul.
Pemerintah provinsi pun terus menagih komitmen perusahaan untuk menjalankan kewajiban CSR, menyerap tenaga kerja lokal, dan menyediakan ruang magang bagi mahasiswa.
“Kami sudah turun langsung ke pelosok, melihat sendiri kondisi sekolah-sekolah bahkan hingga SD. Pendidikan adalah salah satu faktor pemutus rantai kemiskinan. Karena itu, kami mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan dan memastikan di daerah kita, program-program itu berjalan,” ujarnya.
Gubernur Agustiar Sabran juga menekankan pentingnya mendorong anak-anak daerah untuk kuliah di perguruan tinggi di Kalteng, tanpa menutup peluang yang ingin melanjutkan ke luar daerah.
Ia mengisyaratkan harapan agar ke depan, ketika kondisi fiskal memungkinkan, dapat diberikan insentif khusus bagi rektor dan perguruan tinggi yang berkontribusi besar meningkatkan kualitas pendidikan.
“Di tengah efisiensi ini, komitmen kami adalah tidak mengurangi anggaran untuk pendidikan. Terlebih ada Kartu Huma Betang, kami pastikan semua mahasiswa mendapatkannya. Kita ingin program ini benar-benar mensejahterakan mahasiswa di Kalimantan Tengah,” tegasnya.
Gubernur Agustiar Sabran mengatakan, besaran beasiswa telah disusun berdasarkan kajian bersama sejumlah perguruan tinggi, termasuk UPR.
Namun, ia membuka ruang untuk dukungan lain melalui KHBS dan menggandeng CSR perusahaan, sehingga kebutuhan khusus seperti beasiswa prestasi, beasiswa mahasiswa tingkat akhir, maupun bantuan biaya hidup bisa dipenuhi secara bertahap.
Hasil Pertemuan
Pertemuan juga menyepakati sejumlah poin penting yang menjadi arah bersama.
Pertama, peningkatan akses pendidikan tinggi melalui penguatan program Satu Rumah Satu Sarjana dan perluasan ragam beasiswa.
Kedua, pemerataan infrastruktur pendidikan, termasuk digitalisasi, jaringan listrik dan internet, pengadaan smart board, asrama, serta pembangunan gedung kampus.
Ketiga, penguatan SDM dan daya saing mahasiswa melalui pendampingan sejak SMA, pelatihan bahasa asing, program vokasi yang link-and-match dengan dunia industri, dan pembukaan lebih luas kesempatan magang.
Keempat, optimalisasi kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan lewat CSR untuk mendukung pendidikan, riset, dan pengembangan kampus.
Load more