Jakarta, tvOnenews.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( Bnpt) mengungkap bahwa pelaku ledakan di Sman 72 Jakarta Utara diduga kuat meniru aksi ekstrem dari grup True Crime Community (TCC) yang pernah ia akses secara daring. Paparan konten kekerasan secara terus-menerus disebut membuat pelaku bertindak tanpa mempertimbangkan risiko.
BNPT kini menggandeng Kementerian PPPA, KPAI, Kemensos, serta para ahli psikologi untuk menganalisis temuan tersebut.
Tim lintas lembaga sedang memetakan kondisi psikologis pelajar yang terpapar, dan hasil kajian akan menentukan bentuk rehabilitasi yang paling tepat bagi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).
Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono menjelaskan bahwa pola perekrutan ekstremisme mengalami pergeseran signifikan.
Menurutnya, proses kini banyak berlangsung secara online, tidak lagi lewat jalur ideologis klasik, melainkan melalui pola yang dalam kajian psikologis disebut mementetic radical decision atau mementetic violence.
Sementara itu, Juru Bicara Densus 88 Antiteror AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebut pelaku mengonsumsi konten kekerasan dari sebuah situs dan komunitas dunia maya.
Sebagai informasi, ledakan terjadi di area masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025 sekitar pukul 12.15 WIB saat salat Jumat. Tidak ada korban meninggal dunia, namun 96 orang mengalami luka-luka.