tvOnenews.com – Luis Manuel Blanco? Wajar bila banyak penggemar sepakbola Indonesia tidak ingat namanya. Padahal pria asal Argentina ialah pelatih Timnas pada 2013. Benarkah?
Tak banyak orang yang beruntung bisa menjadi pelatih tim nasional, termasuk Indonesia. Maka Luis Manuel Blanco pun senang saat mendapat undangan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memoles tim yang mewakili federasi.
Luis Manuel Blanco pun semangat datang di Jakarta. Dua hari setelah berada di ibukota, Manuel Blanco lantas mengikuti perkenalan yang membanggakan.
09 Februari 2013, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengumumkan penunjukan Luis Manuel Blanco sebagai pelatih tim nasional Indonesia level senior. Blanco mendapat kontrak dua tahun senilai 5 miliar rupiah.
PSSI memberi target besar untuk pria asal Argentina. Federasi meminta lelaki kelahiran 13 Desember 1953 untuk mengangkat Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2015 dan kemudian menjadi juara Piala AFF 2014.
Perintah PSSI ialah tantangan bagi mantan penyerang. Berpengalaman melatih 17 tim berbeda di berbagai penjuru dunia, termasuk tim junior China, Luis Manuel Blanco percaya diri dapat membentuk Timnas Indonesia.
Tapi harapan dan janji-janji Blanco hanya akan menjadi ucapan belaka. Ia bahkan tidak bisa memulai upaya untuk memberi bukti kemampuannya.
Seperti menghadapi kertas blanko atau lembaran kosong, Blanco menatap hampa impiannya. Konflik sepakbola nasional Indonesia mengacaukan rencananya.
Manuver para elite sepakbola nasional bagai puting beliung dalam karier Luis Manuel Blanco. Saat sedang mempersiapkan pertandingan Timnas melawan Arab Saudi, terjadi perubahan. Blanco tidak lagi menjabat pelatih Timnas senior.
Badan Tim Nasional (BTN) di bawah kepimpinan LaNyalla Mattalitti memindahkan Blanco ke posisi sebagai pelatih Timnas U-19. Tugasnya di tim senior beralih ke Rahmad Darmawan.
Suatu ketika, BTN dan PSSI menjanjikan Luis Manuel Blanco kembali menjadi pelatih kepala timnas senior. Ia akan memimpin Tim Garuda melawan Cina pada lanjutan kualifikasi Piala Asia, 15 Oktober 2013. Tapi janji pun berlalu tanpa kenyataan.
Sekali lagi, tak banyak orang yang beruntung bisa menjadi pelatih tim nasional, termasuk Indonesia. Luis Manuel Blanco mendapat tugas pada 09 Februari 2013 tapi ia tidak cukup mujur pula untuk memimpin Timnas dalam pertandingan internasional, bahkan tak sekali pun.
Setelah Rahmad Darmawan, muncul Jacksen Thiago. Bahkan publik bingung siapa sebenarnya pelatih utama Timnas. PSSI pun diam-diam menghapus nama Luis Manuel Blanco dari catatan sejarah, kurang dari satu bulan setelah mengumumkan penunjukannya.
Tanpa melakukan pertandingan internasional untuk Timnas Indonesia, namun kisah Luis Manuel Blanco belum berakhir. Setelah selamat dari covid-19 dan koma selama lim hari pada 2020, ia kini melatih College 1975 di Liga Gibraltar. (raw)
Load more