John Herdman Segera Tangani Timnas Indonesia, Siapa Saja Asisten yang Akan Dibawa?
- Canadian Olympic Committee
tvOnenews.com - Kabar penunjukan John Herdman sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia menandai babak baru dalam perjalanan sepak bola nasional.
Pelatih berkebangsaan Inggris-Kanada itu dijadwalkan mulai bertugas pada Januari 2026, menggantikan Patrick Kluivert, dengan kontrak jangka panjang hingga 2027 dan opsi perpanjangan sampai 2030.
Namun, Herdman bukan tipe pelatih yang bekerja sendirian.
Sepanjang kariernya, ia dikenal selalu membawa tim pendukung yang solid yakni para asisten yang bukan sekadar pembantu teknis, melainkan juga asisten strategis yang memahami filosofi dan metode kerjanya secara mendalam.
- Canadian Premier League
Tradisi inilah yang membuat publik kini menyoroti “gerbong” pelatih yang berpotensi ikut dibawanya ke Indonesia.
Dalam setiap petualangan kepelatihannya, mulai dari Timnas Putri Kanada, Timnas Putra Kanada, hingga Toronto FC, Herdman selalu mengedepankan kerja tim di balik layar.
Ia percaya bahwa fondasi tim nasional yang kuat hanya bisa dibangun lewat sinergi antarelemen: taktik, fisik, mental, dan analisis data.
Dengan tanggung jawab ganda menangani timnas senior dan U-23 Indonesia, kehadiran staf pelatih yang sudah “sefrekuensi” dengannya menjadi kebutuhan mutlak.
Dari sekian banyak nama, setidaknya ada tiga sosok yang paling sering disebut dan dinilai berpeluang besar menyusul Herdman ke Jakarta.
Nama Eric Tenllado hampir selalu muncul dalam setiap diskusi tentang staf kepercayaan John Herdman.
Pelatih asal Spanyol ini dikenal sebagai figur kunci di balik layar, khususnya dalam perancangan taktik dan pengembangan kinerja tim.
Tenllado mengawali kariernya di akademi RCD Espanyol Barcelona sejak 2009 sebelum merantau ke Kanada.
Kolaborasinya dengan Herdman dimulai pada 2020 di Timnas Kanada dan berlanjut hingga Toronto FC.
Dengan lisensi UEFA Pro, kualifikasi tertinggi di dunia kepelatihan, Tenllado dianggap sebagai sosok yang paling memahami visi bermain Herdman.
Jika benar bergabung dengan Timnas Indonesia, Tenllado diyakini akan berperan penting dalam menerjemahkan filosofi Herdman ke dalam sistem permainan yang konkret dan terstruktur.
Simon Eaddy, Spesialis Kiper Berpengalaman
Di sektor penjaga gawang, Simon Eaddy menjadi nama yang tak kalah menarik.
Mantan kiper Auckland City asal Selandia Baru ini telah bekerja bersama Herdman sejak 2012, dimulai dari Timnas Putri Kanada.
Pengalaman Eaddy bukan hanya panjang, tetapi juga konsisten.
Ia mengikuti Herdman dalam berbagai fase penting, termasuk membawa Kanada tampil di Piala Dunia dan mendampingi klub MLS, Toronto FC.
Keahliannya dalam membina kiper di level internasional membuatnya dinilai cocok untuk meningkatkan kualitas penjaga gawang Indonesia, yang kerap menjadi sorotan di laga-laga krusial.
Berbeda dari dua nama sebelumnya, Robyn Gayle hadir dengan latar belakang unik sebagai mantan pemain timnas putri Kanada sekaligus mantan anak didik Herdman.
Setelah pensiun pada 2015, Gayle beralih peran menjadi pelatih performa dan kesejahteraan atlet.
Fokus utamanya adalah aspek yang sering luput dari sorotan: mental, kebugaran, dan budaya tim.
Gayle telah bekerja bersama Herdman di berbagai turnamen besar, termasuk Olimpiade dan Piala Dunia, serta ikut membangun kerangka budaya tim di Toronto FC.
Meski sejak April 2025 menjabat sebagai Direktur Teknik Vancouver Rise FC, peluang Gayle untuk kembali bekerja sama dengan Herdman tetap terbuka.
Di tengah tekanan besar suporter dan ekspektasi publik Indonesia, peran pelatih performa seperti Gayle bisa menjadi elemen krusial.
Selain tiga nama di atas, Alex Dodgshon juga masuk dalam radar.
Pria asal Inggris ini dikenal sebagai analis oposisi dan data, bidang yang semakin vital dalam sepak bola modern. Dengan latar belakang sport science, Dodgshon bertugas mengurai kekuatan dan kelemahan lawan secara detail.
Ia pernah menjadi analis utama Timnas Kanada dan melanjutkan perannya di Toronto FC bersama Herdman.
Jika bergabung, Dodgshon berpotensi memperkaya pendekatan taktik Timnas Indonesia agar lebih adaptif dan berbasis data.
Kehadiran para asisten kepercayaan John Herdman akan menjadi sinyal kuat bahwa PSSI serius membangun Timnas Indonesia secara menyeluruh, bukan instan.
Kombinasi keahlian taktik, pengembangan kiper, penguatan mental, hingga analisis lawan membentuk satu kesatuan sistem kepelatihan berstandar internasional.
Jika sinergi ini benar-benar terwujud, Timnas Indonesia tidak hanya berbenah dari sisi hasil, tetapi juga dari budaya kerja dan profesionalisme.
Inilah fondasi yang diharapkan mampu membawa skuad Garuda melangkah lebih jauh di Asia dan perlahan mendekati panggung dunia.
(tsy)
Load more