Sentil Shin Tae-yong hingga Patrick Kluivert, Media Kanada Sebut John Herdman Dapat Perlakuan 'Khusus' dari PSSI
- Reuters/Gareth Bumstead
tvOnenews.com - Penunjukan John Herdman sebagai pelatih kepala baru Timnas Indonesia ternyata ikut memancing perhatian media luar negeri.
Kali ini, sorotan datang dari Kanada. Media setempat secara halus menyindir kebiasaan PSSI yang kerap mengganti pelatih di tengah jalan.
Sindiran tersebut muncul saat media Kanada, Waking The Red, membahas langkah Herdman yang dikabarkan tinggal selangkah lagi resmi menggantikan Patrick Kluivert di kursi pelatih Timnas Indonesia.
- Reuters/Dan Hamilton dan X @timnasindonesia
Dalam laporannya, media itu menyoroti satu hal krusial yang jarang terjadi dalam sepak bola Indonesia: jaminan kontinuitas.
“Pria berusia 50 tahun ini menggantikan Patrick Kluivert dan akan memulai perannya pada tahun 2026,” tulis Waking The Red, menandai awal era baru bagi skuad Garuda.
Menurut laporan tersebut, John Herdman akan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun.
Artinya, ia diproyeksikan memimpin Timnas Indonesia hingga 2027, dan bisa berlanjut sampai 2030 jika hasil kerjanya dinilai positif.
- Toronto FC
“Setidaknya, ia diharapkan tetap bertanggung jawab hingga akhir masa jabatan presiden PSSI Erick Thohir saat ini pada tahun 202, menawarkan tingkat kontinuitas yang seringkali kurang dimiliki sepak bola Indonesia,” tulis media Kanada itu.
Skema kontrak ini dinilai memberi ruang bagi Herdman untuk membangun tim secara bertahap, sesuatu yang selama ini dianggap sulit terwujud di Indonesia.
Hal paling menarik dari laporan Waking The Red adalah penekanan pada jaminan PSSI kepada Herdman.
Media Kanada menyebut sang pelatih tidak akan diberhentikan sebelum kontrak awalnya berakhir pada 2027.
Pernyataan ini secara tidak langsung menyindir kebiasaan PSSI yang kerap memecat pelatih sebelum masa kerjanya rampung.
- Kolase tvOnenews.com
Nama Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert pun menjadi contoh yang masih segar di ingatan publik.
“Setidaknya, ia diharapkan tetap bertanggung jawab hingga akhir masa jabatan presiden PSSI Erick Thohir saat ini pada tahun 2027, menawarkan tingkat kontinuitas yang sering kali kurang dimiliki sepak bola Indonesia,” tulis Waking The Red.
Dengan adanya jaminan masa kerja minimal dua tahun, Herdman diharapkan bisa bekerja lebih tenang dan fokus pada peningkatan kualitas tim, bukan sekadar mengejar hasil instan.
Pelatih asal Britania Raya tersebut dijadwalkan mulai menangani Timnas Indonesia pada FIFA Series Maret 2026, dilanjutkan dengan Piala AFF 2026 pada Juli–Agustus, Piala Asia 2027, hingga persiapan panjang menuju Kualifikasi Piala Dunia 2030.
Pengalaman Herdman membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 menjadi alasan utama PSSI menaruh harapan besar. Publik pun berharap rekam jejak itu bisa terulang bersama Timnas Indonesia.
Kini, tantangan Herdman bukan hanya soal taktik dan strategi di lapangan, tetapi juga membuktikan bahwa kontinuitas pelatih benar-benar bisa menjadi solusi bagi sepak bola Indonesia.
Sindiran media Kanada seolah menjadi pengingat: tanpa kesabaran dan konsistensi, pergantian pelatih hanya akan mengulang siklus lama.
Semua kini bergantung pada apakah era John Herdman akan benar-benar menjadi titik balik bagi Timnas Indonesia. (asl)
Load more